Senin 24 Aug 2020 22:52 WIB

TGGP Covid-19 Klaim Kasus Penularan di Makassar Makin Landai

TGGP menyebut dari penularan hingga 120 kini hanya sampai 40 per hari di Makassar

Pengendara melintas di depan mural bertema Semangat Kemerdekaan Melawan COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/8/2020). Mural tersebut dibuat untuk meningkatkan semangat warga di daerah itu dalam memutus rantai penularan COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan saat peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Pengendara melintas di depan mural bertema Semangat Kemerdekaan Melawan COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/8/2020). Mural tersebut dibuat untuk meningkatkan semangat warga di daerah itu dalam memutus rantai penularan COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan saat peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim Gugus Percepatan dan Penanggulangan Coronavirus Disease (COVID-19) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengklaim kasus penularan virus corona baru itu makin melandai.

"Data sepekan terakhir ini mengalami penurunan. Sebelumnya biasanya kita dapat pasien 100-120 per hari, sekarang sudah mengalami penurunan, pasien didapat antara 35-40 kasus per hari," sebutKetua Tim Epidemiologi COVID-19 Makassar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, Ansariadi, di Posko Induk, Senin (24/8).

Ia mengatakan penurunan itu diperkirakan dua pertiga dari bulan Juni. Hal itu, tidak lepas dari intervensi yang dilakukan pada pertengah Juli hingga mengacu pada Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 36 tentang Percepatan Pengendalian COVID-19.

Menurut dia, kecenderungan penurunan kasus pekan ini bila dibandingkan pekan kemarin terlihat cukup signifikan, dari 35-60 kasus per hari, kini 35-40 kasus per hari. Ia berharap, pekan depan kasus penularan COVID-19 terus menurun hingga bisa lepas dari pandemi.

Ia menjelaskan, walaupun dalam laporan harian terjadi penambahan hingga 70-an kasus per hari, namun itu bukan hasil spesimen swab hari ini, tapi dari akumulasi beberapa hari lalu, dan baru dilansir hasilnya, sehingga terlihat bertambah banyak. Namun demikian, pihaknya optimistis pandemi ini segera berakhir.

Mengenai reproduction number (Ro) atau angka reproduksi dalam pandemi, sebut dia, sudah dibawah 1, antara 0,93 sampai 0,80 atau sudah mulai terkendali. Hanya saja, angka tersebut masih bisa naik maupun turun tergantung dari penanganannya.

Terkait dengan kasus penurunan karena pengurangan spesimen, kata dia, itu tidak berpengaruh besar. Sebab, boleh jadipertama jumlah kasus berkurang, kontak eratnya berkurang, yang dulunya 100 kasus, kontak eratnya mungkin sekitar kalau 20-an.

"Sekarang kasusnya berkurang, mungkin kontak eratnya berkurang, mungkin tidak selalu begitu. Bila kontak erat berkurang jumlah spesimen yang diperiksa tentu berkurang, tetapi kalau saya dengar positif masih sekitar 30 persen," ujarnya.

Artinya, lanjut Ansariadi, dari semua yang diperiksa masih kurang lebih dari sepertiga di antaranya positif itu.

Sebetulnya, kata dia, jangan dikurangi jumlah spesimennya, tetapi harus tetap ditambah, ditingkatan pencairan di antara semua yang suspek, baik itu secara pasif di rumah sakit, atau di komunitas, begitu ada yang gejalanya mirip Covid, segera diswab.

Kini, dari 15 kecamatan di Makassar, enam diantaranya kecamatan yang menjadi episentrum penularan seperti Kecamatan Rappocini, Biringkanaya, Panakukang,Tamalate, Manggala dan Tamalanrea juga menunjukkan tren penurunan penyebaran COVID-19.

Sementara Ketua Satuan Tugas Penegakan Disiplin Gugus Tugas COVID-19 Makassar, M Sabri menyatakan pengendalian dan pencegahan penularan terus mengalami peningkatan.

Untuk kepatuhan penggunaan masker di lingkungan setempat sudah mencapai 93-95 persen , hanya saja penerapan kesdaran masyarakat akan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan jaga jarak masih dibawah 50 persen.

Untuk daerah epsentrum, kata dia, pihaknya tetap melakukan intervensi dengan terus melakukan edukasi dan rencananya akan dilaksanakan tes usap atau swab secara massal.

"Kondisi saat ini sudah melandai, tentu kita tidak bisa lengah, dan harus dimaksimalkan. Rencana Dinas Kesehatan akan melaksanakan tes swab massal, sebagai upaya memasifkan tracking yang sudah kontak erat dengan pasien positif," tambahnya.

Data Posko Induk COVID-19 Makassar, tercatat hingga per 23 Agustus 2020, jumlah terkonfimasi aktif totalsebanyak 1.911 pasien, dengan rincian Symptomatik 424 orang dan Asymptomatik 1.487 orang. Sembuh 44 orang meninggal tiga orang. Sementara suspek sebanyak 193 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement