REPUBLIKA.CO.ID, SIGI --Korban bencana banjir dan longsor di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sampai saatini masih bertahan di pengungsian karena takut akan datangnya kembali banjir bandang mengingat cuaca esktrem masih melanda wilayah itu sampai sekarang.
"Sebagian besar korban banjir bandang di dua dusun Desa Bolapapu sudah kembali ke rumah pada siang hari, tetapi malam hari mereka kembali lagi ke tempat pengungsian," kata Camat Kulawi Rolly yang dihubungi, Senin (24/8).
Ia mengatakan sebagian warga hingga kini masih bertahan di pengungsian baik yang ada di rumah penduduk maupun di gedung SD Bala Keselamatan (BK) dan juga hunian tetap (huntap) para korban bencana alam gempa bumi 28 September 2018. Setiap hari hujan masih mengguyur wilayah Kulawi dan sekitarnya.
Warga belum berani pulang dan bermalam di rumah masing-masing sebab khawatir bencana akan melanda permukiman mereka. Camat mengatakan tidak berani memaksa warga kembali ke rumah sebab cuaca masih ekstrem.
Warga menunggu Pemkab Sigi memindahkan permukiman mereka ke lokasi yang aman dari bencana alam. Dalam musyawarah desa bersama semua tokoh masyarakat, adat dan juga aparat desa dan kecamatan, ditetapkan sejumlah rekomendasi, salah satunya meminta kepada Bupati Sigi Irwan Lapata untuk segera menyiapkan lokasi permukiman baru untuk korban bencana alam banjir bandang di Desa Bolapapu.
Menjawab pertanyaan, Camat Rolly mengaku berbagai jenis bantuan untuk korban banjir bandang di Kulawi hingga kini masih mengalir. "Kami masih mendapatkan bantuan terutama bahan makanan, air minum dan peralatan dapur dari berbagai pihak yang peduli," kata dia.
Semua bantuan diarahkan masuk ke posko induk dan setelah itu baru didistribusikan kepada setiap kepala keluarga (KK) korban bencana alam banjir bandang di Desa Bolapapu.