REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai menyuguhkan calon kepala daerah pilkada 2020 yang layak untuk rakyat. PDIP dianggap memberi contoh komunikasi politik yang baik.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin, di Jakarta, Ahad (23/8), mengatakan apa yang dilakukan oleh partai berlambang banteng moncong putih itu merupakan komunikasi politik yang baik untuk rakyat.
"Yang tadinya dianggap eksklusif menjadi terbuka, sehingga rakyat bisa menilai secara utuh bahwa memang calon-calon kepala daerah yang diusung dalam pilkada itu memang layak," ujar Ujang.
Dia pun merespons positif sekolah partai untuk calon kepala daerah PDIP yang digelar secara daring selama lima hari itu untuk angkatan I.
"Memang sekolah calon kepala daerah PDIP tidak lagi menjadi eksklusif, tetapi menjadi terbuka dan menjadi milik rakyat, dan publik juga berhak tahu. Dalam konteks orang-orangnya maupun dalam konteks muatan isi yang disampaikan dalam sekolah tersebut," kata Ujang lagi.
Pada Jumat (21/8) siang, Sekolah Partai untuk calon kepala daerah PDIP angkatan I itu dibuka langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Arahan Presiden ke-5 RI itu bahkan dilakukan terbuka kepada 129 calon kepala daerah.
Ujang mengaku kerap objektif memberikan penilaian terhadap manajemen di partai politik. PDIP, kata Ujang, jauh berada di depan, dari segi kemajuan manajerial partai.
"(PDIP) leading. Saya lihat manajemen PDIP itu bagus, sekarang manajemennya sangat bagus. Secara manajemen mereka sudah lebih unggul dari partai lain," kata Ujang.
Tak hanya itu, dari segi kesiapan menghadapi pilkada, sejauh ini Ujang juga menilai, PDIP masih yang paling siap untuk tempur menghadapi pilkada tahun ini ketimbang partai-partai lain. "Mereka (PDIP) lebih siap kelihatannya dibandingkan partai-partai lain yang memang dalam konteks konsolidasi dan lain-lain masih belum muncul, masih belum kelihatan," kata Ujang pula.