Ahad 23 Aug 2020 16:05 WIB

Pemkot Maksimalkan Potensi Wisata Sejarah Kampung Peneleh

Kampung Lawang Seketeng merupakan salah satu tempat tertua yang berdiri sejak 1893

Rep: wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan akan memaksimalkan potensi wisata heritage di Kampung Lawang Seketeng, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya. Hal ini dilakukan dengan cara menata dan memberdayakan ekonomi warga di kampung peninggalan bersejarah tersebut.
Foto: dok Pemkot Surabaya
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan akan memaksimalkan potensi wisata heritage di Kampung Lawang Seketeng, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya. Hal ini dilakukan dengan cara menata dan memberdayakan ekonomi warga di kampung peninggalan bersejarah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan akan memaksimalkan potensi wisata heritage di Kampung Lawang Seketeng, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya. Hal ini dilakukan dengan cara menata dan memberdayakan ekonomi warga di kampung peninggalan bersejarah tersebut.

Kampung Lawang Seketeng merupakan salah satu tempat tertua yang berdiri sejak 1893. "Bukan hanya sebagai kampung tertua, tapi Kampung Lawang Seketeng adalah saksi Kota Surabaya dianugerahi gelar Kota Pahlawan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi.

Kampung Lawang Seketeng terdiri atas beberapa rumah berbahan kayu dengan atap seng. Rumah-rumah tersebut masih menyimpan bekas tembakan dari pesawat tempur. Bangunan di kampung tersebut diperkirakan sudah dibangun sejak 1930-an.

Selain itu, Kampung Lawang Seketeng juga memiliki banyak peninggalan sejarah. Beberapa di antaranya seperti langgar dukuh kayu, terakota atau saluran air yang terbuat dari tanah liat yang sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Kemudian sumur yang diperkirakan sudah ada sejak zaman Majapahit.

Ada pula makam Mbah Pitono yang merupakan Guru Ngaji Bung Karno. Lalu beberapa benda peninggalan sejarah seperti tombak dan Alquran bertuliskan tangan.

Untuk sementara, wisata di Kampung Lawang Seketeng akan menerapkan sistem virtual tur. Harapannya, wisatawan dapat tetap mengunjungi Kampung Lawang Seketeng dan belajar sejarah dengan menggunakan jalur daring. "Sehingga bisa diakses dari mana saja," jelasnya.

Di sisi lain, pengembangan potensi wisata sejarah di kawasan Kampung LAang Seketeng juga harus berdampak kepada warga sekitar. Warga di tempat tersebut harus mendapatkan manfaat seperti aspek ekonominya. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan melakukan pendampingan dalam meningkatkan ekonomi warga. 

Eri mencontohkan pemberdayaan ekonomi yang bisa dilakukan di Kampung Lawang Seketeng. Salah satunya melalui pelatihan usaha kuliner setempat. Dapat pula dalam bentuk suvenir khas dari Kampung Peneleh seperti kunci bentuk rumah Bung Karno. 

Pemkot Surabaya juga telah membuat gerai khusus untuk memfasilitasi kegiatan dagang warga. Dengan sistem ini, Eri berharap, perekonomian masyarakat setempat dapat ditingkatkan. Para pengunjung bisa membeli dan mendapatkan kuliner dan suvenir dari warga setempat.

Tidak hanya itu, kampung juga terdapat beberapa mural dengan berbagai tema yang menarik. Salah satunya seperti mural Gang I yang menggambarkan perjuangan arek Suroboyo dalam masa perang kemerdekaan. Kemudian mural di Gang III menggambarkan aktivitas dan kegiatan warga pada masa lalu seperti penjual sate panggul.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement