REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah siap menerima kembali kunjungan wisatawan yang ingin menikmati berbagai kekayaan alam dan budaya yang ada di wilayah itu.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, dalam keterangannya mengatakan, pihaknya akan menerapkan menerapkan protokol kesehatan di sektor pariwisata dengan optimal.
Seperti misalnya dengan memberikan sertifikasi terhadap pelaku wisata yang telah memenuhi dan mengikuti standar protokol kesehatan berbasis CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability) sekaligus menerapkan sanksi tegas bagi pelaku wisata yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Banyuwangi telah memberikan sertifikasi bagi pemandu wisata serta pelaku usaha restoran dan warung makan. Tidak hanya sertifikasi, Banyuwangi juga melakukan penegakan aturan misalnya penutupan tempat usaha bagi mereka yang tidak memenuhi protokol kesehatan,” kata Anas dalam keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ahad (23/8).
Anas mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, khususnya Dinas Pariwisata dan Dinas Komunikasi dan Informasi, telah merangkum dan mendata hotel, restoran, warung makan, dan home stay yang telah mendapat sertifikasi patuh protokol kesehatan ke dalam situs khusus
Rangkuman informasi tersebut, kata Anas, merupakan suatu hal yang penting untuk meyakinkan wisatawan agar datang berkunjung ke Banyuwangi.
Anas juga menuturkan hampir seluruh destinasi wisata yang ada di Banyuwangi telah menerapkan protokol kesehatan. Salah destinasi favorit, Kawah Ijen, misalnya, juga telah kembali dibuka dan siap menerima wisatawan."Kawah ijen sudah kami buka setelah ada sekitar 90 pelaku pariwisata tersertifikasi, karena referensi wisatawan ke depannya tidak hanya karena tempat yang bagus tapi juga ada pemahaman tentang kesehatannya. Jadi kami berupaya membekali dan melatih supaya mereka bisa menjelaskan soal protokol kesehatan kepada wisatawan,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyambut baik kesiapan Kabupaten Banyuwangi dalam membuka kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia mengatakan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) merupakan salah satu strategi pariwisata yang penting dalam menciptakan daya tarik.
“Bisnis pariwisata adalah bisnis kepercayaan. Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif Banyuwangi harus menjalankan protokol kesehatan dengan tanggung jawab sehingga mampu membangun kepercayaan dan rasa aman bagi wisatawan,” kata Wishnutama.