REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tetap menjadikan perlindungan anak sebagai prioritas walau dimasa pandemi Covid-19. Program Konseling Edukasi Club (KECE) bersama Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Depok, menjadi salah satu upaya merealisasikan program perlindungan anak.
Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Anisa Handari mengatakan, KECE dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) atau online. Tahun ini, kegiatan tersebut dilakukan secara roadshow ke 11 kecamatan.
"Tantangan orang tua saat ini bertambah, yakni menjadi guru bagi anak-anaknya dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena itu, mereka perlu dibekali cara kepengasuhan agar dapat menjalankan peran tambahan ini dengan baik," katanya, usai kegiatan webinar KECE, Sabtu (22/8).
Menurut Nessi, penyelenggaraan KECE dimulai sejak 14 Agustus lalu. Dari 11 kecamatan, tersisa lima kecamatan yang belum mengikuti acara tersebut, yakni Kecamatan Pancoran Mas, Sawangan, Cilodong, Sukmajaya, dan Limo. "KECE sendiri rencananya berakhir hingga 26 Agustus 2020," ucapnya.
Dia bersyukur, selama dilaksanakan secara daring, kegiatan KECE diikuti berbagai elemen masyarakat. Bukan hanya aparatur sipil, namun juga stakeholder dan tokoh masyarakat di masing-masing wilayah.
"Orang tua harus memiliki kesabaran tingkat tinggi dalam mendampingi anak di masa PJJ. Dengan memperkuat SDM orang tua, mudah-mudahan mereka menjadi panutan atau teladan bagi anak di masa mendatang," pungkas Nessi.