REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Puncak arus balik diprediksi akan terjadi di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Ahad (23/8). Hal itu menyusul berakhirnya libur panjang Hari Kemerdekaan serta libur cuti bersama Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi, mengungkapkan bahwa pekan ini diprediksi jumlah arus balik penerbangan ke Bandara Internasional Soekarno Hatta akan meningkat. Mengingat libur panjang telah usai dan Senin (24/8) mendatang aktivitas telah kembali normal.
“Kami prediksi arus balik di hari Ahad (23/8) ini akan tembus angka di atas 500 pergerakan pesawat dan ini kami antisipasi penanganan kedatangan," ujar Agus dalam keterangan yang diterima, Sabtu (22/8).
Masyarakat yang memanfaatkan libur panjang kali ini kebanyakan mengunjungi tempat-tempat wisata. Meski masih banyak tempat wisata yang belum sepenuhnya beroperasi, mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Mereka pun benar-benar memanfaatkan waktu libur tersebut hingga dipenghujung akhir pekan.
"Karena sebaran cukup panjang, sekitar 10 hari. Mungkin para pengguna jasa punya cukup waktu sehingga sebarannya ini agak merata. Justru kami antisipasi pada arus balik, karena kecenderungan masyarakat untuk memilih hari terakhir," kata Agus.
Sementara, pihaknya telah mencatat angka pergerakan pesawat mencapai 513 yang terhitung sejak tanggal 14 Agustus 2020. Meski demikian, angka tersebut masih jauh di bawah rata-rata jumlah penerbangan pada waktu normal.
Angka mencapai di atas 500 penerbangan sehari di Bandara Soekarno Hatta pun tercatat sebagai jumlah terbanyak selama pandemi Covid-19. Namun, angka tersebut masih jauh di bawah rata-rata pada waktu normal di yang mencapai 1.200 penerbangan perharinya.
Meski pergerakan pesawat terus mengalami kenaikan, pihaknya terus mengawasi dan bersiaga memprioritaskan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Antisipasi tersebut terus dilakukan mengingat kondisi pandemi masih belum berakhir.
"Tentu situasi ini harus kita antisipasi, khususnya terkait tentang penerapan protokol kesehatan. Jadi kita perlahan memang berharap penerbangan berangsur normal, tapi kita sadar bahwa penanggulangan dan penanganan covid ini belum selesai dan kita dalam posisi siaga dan waspada," jelas Agus.