REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Sebanyak empat SMK Muhammadiyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mendapat kepercayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk berpartisipasi dalam pembuatan masker melalui Gerakan Satu Juta Masker guna pencegahan penularan Covid-19. Dari total satu juta masker se-Indonesia itu, 25.000 masker dibuat dan dibagikan di wilayah Kabupaten Magelang.
"Program ini bentuk dukungan terhadap masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19," kata Wakil Ketua Panitia Pengadaan Masker Sularta dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/8)
Sebanyak empat SMK di Kabupaten Magelang yang mendapatkan kepercayaan Kemendikbud untuk ikut dalam pembuatan masker, yakni SMK Muhammadiyah 2 Salam membuat 5.000 masker, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan (10.000), SMK Muhammadiyah 1 Borobudur (5.000), dan SMK Muhammadiyah Dukun (5.000).
Sularta yang juga Kepala SMK Muhammadiyah 2 Salam itu menyampaikan bahwa masker sudah dibagikan secara gratis kepada sejumlah guru, karyawan dan siswa sekolah, baik negeri maupun swasta di Kabupaten Magelang. Selain itu, kata dia, diberikan kepada sejumlah instansi, baik pemerintah maupun swasta.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Untung Supriyadi mengatakan bahwa di sekolahnya sudah tersedia alat untuk membuat masker, yakni mesin jahit yang selama ini menjadi sarana praktik menjahit para siswa.
"Dengan modal berupa peralatan dan juga sumber daya manusia yang ada, Alhamdulillah kami mampu memproduksi masker dalam waktu yang singkat," kata dia.
Keberadaan SMK sebagai satuan pendidikan kejuruan dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki memang sudah seharusnya terlibat dalam upaya membantu menyelesaikan persoalan keumatan dan kebangsaan.
"Pembuatan masker ini adalah salah satu bentuk partisipasi SMK dalam upaya membantu pemerintah dalam upaya menyelesaikan persoalan berupa penyebaran Covid-19," ujar dia.