Kamis 20 Aug 2020 21:39 WIB

Survei Indikator: Sumbar Paling Taat PSBB

Survei Indikator menyebut Sumbar paling taat melaksanakan PSBB.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Eksekutif Indikator Poitik Indonesia Burhanuddin Muhtadi
Foto: Darmawan / Republika
Direktur Eksekutif Indikator Poitik Indonesia Burhanuddin Muhtadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator baru merilis hasil survei para tokoh dalam memandang efektivitas PSBB, Kamis (20/8). Berdasarkan hasil survei, Sumatera Barat (Sumbar) menduduki skor tertinggi terkait pelaksanaan PSBB di masing-masing provinsi.

"Skor pelaksanaan PSBB menurut elit, Sumatera Barat mendapat skor paling tinggi. Sedangkan Jawa timur paling rendah," ujar Direktur Eksekutif Survei Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparannya, Kamis (20/8).

Baca Juga

Burhanuddin melanjutkan, 304 elit yang disurvei dan juga merupakan opinion maker itu, memandang tidak ada skor signifikan dalam pelaksanaan PSBB. Meskipun, ia menyebut bahwa dari semua provinsi, Jawa Timur menjadi yang paling rendah penilaian pelaksanaan PSBB-nya.

"Pertama Sumbar dengan skor 67, kemudian DKI Jakarta dengan 66,3 dan Jabar sama, 66,3," ucapnya.

Namun demikian mengutip survei, Burhan menegaskan bahwa mayoritas tokoh elit memandang jika penyebaran Covid-19 tidak terkendali. Bahkan, penilaian tidak terkendalinya penyebaran wabah oleh elit, mencapai 64,4 persen.

Burhanuddin menambahkan, dari semua daerah yang mengendalikan Covid-19 di Indonesia, Sumatera Barat kembali menjadi daerah paling berhasil di Indonesia. Sedangkan posisi kedua pengendalian penyebaran covid-19 terbaik di Indonesia adalah Jawa Barat dengan 65,7 persen. Untuk DKI, kata dia, ada di posisi ketiga dengan skor 65,6 persen.

"Meski tidak signifikan, Sumatera dianggap menjadi daerah paling berhasil di indonesia," ujarnya.

Burhan menegaskan, dari semua penilaian provinsi, Jawa Timur kembali menjadi daerah dengan pengendalian covid-19 terendah. Dengan skor 54,2 persen. Bahkan, Jawa Timur sambungnya, juga menjadi daerah dengan nilai paling kecil dalam menekan tingkat kematian karena covid-19.

"Untuk ini, DKI Jakarta memimpin dengan 67,6 persen, disusul Jabar dan Sumatera Barat," ungkap dia.

Dia menjelaskan, survei indikator memang tidak memiliki data survei pemuka opini sebelumnya. Oleh sebab itu, dari narasumber yang ada, dipilih 304 elite yang kerap mengemukakan pendapatnya dari 20 kota di Indonesia.

"Mereka merupakan akademisi, pemimpin media massa, pengamat, LSM, tokoh agama dan lainnya," katanya.

Dalam survei tersebut ia mengklaim jika tidak ada margin of error. Pasalnya, survei yang dilakukan itu memang pada dasarnya menjadi yang pertama, dan tidak ada survei pemuka opini yang pernah dilakukan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement