REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT Unisia Medika Farma (UMF) sebagai perusahaan yang menaungi Rumah Sakit 'JIH', mengembangkan jaringan rumah sakitnya di Kota Purwokerto. Peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan rumah sakit ini, dihadiri Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Yogyakarta, Suwarsono Muhammad, dan jajaran komisaris, Kamis (20/8).
''Rumah sakit yang ada di Purwokerto ini, merupakan rumah sakit JIH ketiga setelah Yogyakarta dan Solo,'' jelas Direktur Utama PT Unisia Medika Farma, Bambang Pediantoro SE MM CPHR.
Menurutnya, rumah sakit yang dibangun di Jalan Ahmad Dahlan ini direncanakan akan menjadi rumah sakit tipe C dengan kapasitas rawat inap sebanyak 110 tempat tidur, Bangunan rumah sakit berupa bangunan lima lantai yang berdiri di atas lahan seluas 14.000 meter persegi. ''Pembangunan rumah sakit direncanakan berlangsung selama satu tahun,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, PT UMF memilih Kota Purwokerto sebagai tempat pengembangan jaringan rumah sakit JIH, mengingat pertumbuhan ekonomi di daerah ini cukup tinggi. Selain itu, kesadaran masyarakat atas kebutuhan pelayanan kesehatan juga sangat baik.
''Sebagai pengelola jaringan rumah sakit JIH, kita jamin brand Rumah Sakit JIH dalam memberi pelayanan kesehatan yang paripurna akan tetap terjaga. Termasuk di RS JIH Purwokerto,'' katanya.
Bambang menambahkan, setelah mengembangkan rumah sakit JIH di Purwokerto, PT UMF akan terus mengembangkan jaringan rumah sakit di kota-kota lain, sehingga akan lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan kesehatan yang khas JIH. ''Rencananya, setiap lima tahun ada dua rumah sakit yang kita dirikan di berbagai kota,'' katanya.
Ketua Badan Wakaf UII Yogyakarta Suwarsono Muhammad, menyebutkan Rumah sakit 'JIH' didirikan oleh Yayasan Badan Wakaf UII yang pengelolaannya diserahkan kepada PT UMF. ''Di usia 13 tahun, PT UMF telah mengembangkan jaringan dengan memiliki rumah sakit di tiga kota,'' jelasnya.
Khusus yang di di Solo, Suwarsono menyatakan, rumah sakit tersebut mulai beroperasi pada 9 November 2019. ''Perkembangan pasien yang mendapat pelayanan di RS JIH Solo, saat ini tumbuh dengan pesat,'' katanya.
Menurutnya, Yayasan Badan Wakaf UII Yogyakarta selama ini memiliki tiga bidang kegiatan. Selain bidang pendidikan, juga memiliki sejumlah bidang usaha ekonomi, dan juga pemberdayaan masyarakat.
Sementara Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyambut baik pendirian RS JIH di Purwokerto. Dia berharap, rumah sakit JIH ini bisa berkembang baik, dan keberadaannya bisa memberi manfaat bagi masyarakat. ''Bukan hanya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, tapi juga memberi dampak peningkatan ekonomi,'' katanya.