REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pemerintah Kabupaten Bogor Jawa Barat mencatat Kecamatan Jasinga sebagai wilayah paling kering saat kemarau di wilayahnya tahun ini. Ada 11 desa yang mengalami kekeringan dan memohon bantuan air bersih.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bogor, Joko Pitoyo mengatakan, penanganan kekeringan kali ini sama seperti tahun lalu. Yaitu mengerahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk mengirim air bersih ke wilayah-wilayahyang terdampak.
Menurutnya, musim kemarau tahun ini tak separah tahun lalu. Pasalnya, berdasarkan kajian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tahun ini Kabupaten Bogor dihadapkan dengan kemarau basah, atau kemarau yang masih diselingi hujan.
"Kemarau tahun lalu, data kami menunjukkan musim kemarau relatif panjang sehingga dari 40 kecamatan, 28 kecamatan dan 200 lebih desa mengalami kekeringan. Alhamdulillah, sampai bulan Agustus ini kemarau yang kita prediksi lebih panjang ternyata masuk ke bulan basah," kata Joko, Kamis (20/8).
Hasil prediksi yang ia terima dari BMKG, puncak musim kemarau tahun ini di Kabupaten Bogor akan berlangsung pada bulan September. Joko menyebutkan hasil evaluasi penanganan kekeringan tahun lalu, baru sekitar 50 persen wilayah yang bisa tertangani.
Maka menurutnya tahun ini penanganan kekeringan harus bisa menangani lebih dari 50 persen wilayah yang terdampak.