REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah 231 petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di lingkungan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (18/8), mengikuti rapid test atau tes cepat di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Tes ini diikuti seluruh pegawai PJLP mulai dari bagian cleaning service, taman, mekanik hingga petugas pengamanan dalam (pamdal).
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji mengatakan rapid test tersebut dilaksanakan untuk mencegah klaster penularan Covid-19 di lingkungan perkantoran. Salah satu lokasi yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19 adalah wilayah perkantoran.
"Atas dasar itu kami lakukan rapid test si Kantor Wali Kota Jakarta Selatan,” ujar Isnawa yang juga Ketua Gugus Penanganan Covid-19 Jakarta Selatan.
Dari rapid test yang telah dilaksanakan oleh tim Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, ditemukan dua orang PJLP yang hasilnya reaktif Covid-19. Peserta yang reaktif Covid-19 kemudian langsung dilakukan swab test dari rongga nasofarings dan orofarings.
“Tapi hasilnya baru diketahui enam sampai delapan hari ke depan,” lanjut Isnawa.
Dia berharap hasil swab test dari kedua PJLP tersebut negatif Covid-19. Jika hasil tes cepat yang menggunakan sampel darah hasilnya reaktif, maka peserta tersebut harus menjalani swab test atau tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Swab test dilakukan sebagai tes konfirmasi agar diagnosis bisa dilanjutkan.