Selasa 18 Aug 2020 23:30 WIB

BMKG Keluarkan Peringatan Waspada Badai Petir di Lebak

Potensi badai petir berpeluang di sejumlah wilayah Kabupaten Lebak.

Ilustrasi Hujan Petir
Foto: pixabay
Ilustrasi Hujan Petir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluarkan peringatan kewaspadaan badai petir.

"Peringatan kewaspadaan itu sehubungan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) potensi hujan lebat, angin kencang dan badai petir cukup berpeluang di wilayah Lebak," kata Rohmat, petugas BPBD Kabupaten Lebak, Selasa (18/8).

Baca Juga

Potensi badai petir berpeluang di sejumlah wilayah Kabupaten Lebak bagian Lebak selatan, Lebak bagian tengah dan Lebak bagian utara.

Bahkan, sambaran petir di Kecamatan Cilograngmenyebabkan 23 orang menjadi korban dan tiga diantaranya meninggal dunia, delapan dirujuk ke RSUD Pelabuhanratu, Sukabumi serta 12 orang dirawat di Puskesmas Cilograng.

BPBD Lebak terus menyampaikan peringatan kewaspadaan cuaca ekstrem ke aparatur kecamatan, desa, kelurahan dan relawan.

Peluang badai petir disertai hujan lebat sekitar pukul 13.00 WIB sampai 15.30 WIB sehingga warga tetap waspada agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebab, potensi badai petir sangat membahayakan dan bisa menimbulkan korban jiwa jika terkena manusia.

"Kami meminta warga satu pekan ke depan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya badai petir itu," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, jika cuaca ekstrem yang disertai sambaran petir maka masyarakat sebaiknya tidak berada di lahan tanah lapang, pesisir pantai, areal persawahan maupun di atas genteng rumah.

Selama ini, lokasi-lokasi seperti itu berdasarkan pengalaman sangat berpeluang terkena sambaran petir.

"Kami berharap warga tetap waspada jika hujan lebat disertai badai petir itu," kata Rohmat.

Sementara itu, sejumlah masyarakat Cibadak Kabupaten Lebak mengaku bahwa wilayahnya sebagai langganan terkena badai petir, bahkan tahun lalu memakan korban jiwa.

Karena itu, masyarakat di sini jika cuaca ekstrem selalu waspada dan berada di rumah.

Selain itu juga mereka mematikan televisi dan handphone, karena khawatir terkena sambaran petir.

"Kami merasa ketakutan bila berlangsung sambaran petir disertai angin kencang dan hujan lebat," kata Ujang, seorang warga Cibadak, Kabupaten Lebak.*

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement