REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat Kota Bandung sangat antusias untuk mendaftar menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 dari perusahaan Cina, Sinovac. Hal itu, terlihat dari jumlah masyarakat yang mendaftar sudah melebihi target. Pembukaan pendaftaran pun, akan tetap berlanjut sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Menurut Dokter dan Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Unpad, Rodman Tarigan mengatakan, per tanggal 17 Agustus 2020, jumlah orang yang sudah mendaftar sudah mencapai 1.866 warga.
Sebelumnya, kata dia, tim uji klinis menargetkan jumlah relawan yang dibutuhkan dalam proses uji klinis sebanyak 1.620 orang. Rodman memastikan, proses pendaftaran belum ditutup karena mereka yang sudah daftar belum tentu lolos dari serangkaian tes awal sebagai syarat untuk menjadi relawan.
“Pendaftaran relawan bakal tetap dibuka hingga tanggal 31 Agustus. Relawan yang sudah terdaftar menjalani serangkaian proses yakni pemeriksaan kesehatan hingga swab test,” ujar Rodman kepada wartawan, Selasa (18/8).
Rodman mengatakan, yang mendaftar nanti ditentukan apakah memenuhi syarat atau tidak. Nantinya, relawan yang akan diputuskan menjadi relawan tetap sesuai dengan jumlah target awal yang dibutuhkan.
“Relawan yang dibutuhkan tetap 1.620 orang atau tidak bertambah,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan uji klinis tahap tiga calon vaksin covid-19 di Bandung sudah dimulai hasil kerja sama antara perusahaan asal China, sinovac dan Bio Farma serta Fakultas Kedokteran Unpad.
“Uji klinis ini merupakan bagian dalam upaya memerangi musuh yang tak kasat mata yaitu virus Sars covid 2, jika berhasil direncanakan produksi massal vaksin ini akan dilakukan pada awal 2021,” katanya.
Emil menilai, sukarelawan yang terlibat sebanyak 1.620 orang, semuanya adalah orang-orang yang melakukan bela negara, menunjukkan semangat patriotisme khususnya dalam menangani pandemi covid-19.