REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Momen libur panjang perayaan HUT ke-75 RI berdampak kepada peningkatan kunjungan wisatawan ke Pangandaran. Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan Kabupaten Pangandaran, sejak Sabtu (15/8) hingga Senin (17/8) ada sekira 20 ribu wisatawan yang datang ke wilayah itu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman mengatakan, kunjungan wisatawan selama tiga hari terakhir meningkat drastis. Puncak kunjungan itu terjadi pada Sabtu dan Ahad. Sementara pada Senin, wisatawan mulai banyak yang kembali ke daerahnya masing-masing.
"Kalau dua hari kemarin bisa mencapai 15 ribu orang. Namun, sekarang wisatawan mulai berkurang dan kembali ke rumahnya masing-masing. Paling sekarang tinggal 4.000an wisatawan," kata dia, saat dihubungi wartawan, Senin.
Menurut dia, selama tiga hari belakangan tingkat hunian penginapan di Pangandaran hampir seluruhnya terisi. Kendati demikian, hotel dan penginapan hanya diperbolehkan maksmimal menerima kunjungan 50 persen dari kapasitas yang tersedia, sebagaimana aturan yang berlaku pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Untung mengatakan, membludaknya kunjungan wisatawan ke Pangandaran membuat pengawasan penerapan protokol kesehatan sulit dilakukan maksimal. Sebab, petugas di lapangan tetap berupaya melakukan tugasnya dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan.
"Memang ini sangat fantastis. Kita juga di luar dugaan sehingga tak bisa mengatur semua," kata dia.
Menurut dia, berdasarkan pengamatan petugas di lapangan, masih banyak pengunjung yang belum menerapkan protokol keaehatan dengan benar. Ia mengatakan, tingkat kesadaran wisatawan tentang penerapan protokol kesehatan masih rendah.
Karena itu, petugas di lapangan terus melakukan edukasi, termasuk razia masker, dan membagi-bagikan masker kepada wisatawan yang tak mengenakannya. "Kita koordinasi dengan gugus tugas untuk mengawasi protokol kesehatan di tempat wisata. Tujuannya edukasi wisatawan untuk menerapkan protokol kesehatan," kata dia.
Tak hanya kepada wisatawan, edukasi protokol kesehatan juga dilakukan kepada para pelaku usaha wisata. Ia mengingatkan, jika ada pelaku usaha yang melanggar aturan terkait protokol kesehatan, usaha itu dapat ditutup sementara.
"Tapi, sampai saat ini sanksi masih bersifat teguran. Belum ada yang ditutup. Intinya, kita minta semua sadar menerapkan protokol kesehatan demi kebaikan bersama," kata dia.
Kepasa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan pada momen liburan kali ini memang merupakan salah satu yang tertinggi ketika masa pandemi Covid-19. Menurut dia, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pangandaran tetap melakukan pengawasan.