REPUBLIKA.CO.ID, BIGOR -- Objek wisata Taman Safari Indonesia (TSI) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor menjadi tujuan wisatawan saat libur panjang peringatan HUT RI ke-75. Membludaknya jumlah pengunjung ke tempat wisata ini terjadi sejak Kamis (14/8). Kondisi ini menjadi perhatian serius baik pihak pengelola TSI maupun jajaran Polres dan Kodim Kabupaten Bogor.
Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Ahad (17/8) mengatakan, jumlah pengunjung TSI mulai meningkat sejak Rabu (15/8) atau pertama kali dibuka sejak tiga bulan ditutup karena Covid 19. ‘’Sejak pertama dibuka wisatawan membludak. Sebagian besar wisatawan berasal dari luar Bogor,’’ kata dia.
Untuk membantu mendisiplinkan wisatwan yang berkunjung ke TSI, kata Roland, Polres dan Kodim Bogor bersinergi dengan turun langsung ke objek wisata ini. Personel gabungan Polres dan Kodim Bogor, kata dia, ditempatkan di area yang rawan wisatawan berkerumun dan tak menerapkan protokol kesehatan.
‘’Titik rawan berada di area pertunjukan. Wisatawan berkerumun di lokasi ini. Sebagian ada yang tak mengenakan masker atau maskernya dililitkan dileher,’’ ujar dia yang memimin langsung anggotanya di lapangan .
Roland mengatakan, personel gabungan menyisir titik kerumunan wisatwan dengan mengimbauan tetap disiplin dengan menjaga jarak, dan mengenakan masker secara benar. Bagi wisatawan yang tak mengenakan masker, personel Polres dan Kodim langsung memberinya.
Pada Senin (17/8), kata dia, sebanyak 200 masker diberikan kepada wisatawan yang tak mengenakan masker. ‘’Hari ini kita bawa 200 maker dan habis diberikan ke wisatwan,’’ tutur dia.
Dari hasil peninjauan ke TSI, lanjut Roland, pihak pengelola sudah menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Namun karena jumlah pengunjung yang sangat banyak, imbuh dia, petugas TSI terlihat kewalahan.
‘’Jumlahnya memang banyak. Mungkin masyarakat sangat antusias dan larut dalam eforia. Namun tetap wistawan harus disiplin jalankan protokol kesehatan,’’ imbuh dia.
Sebab, kata Roland, wisatawan yang datang ke TSI sebagian besar dari luar Kabupaten Bogor. Ini berpotensi menularkan virus Corona jika protokol tak dijalankan. ‘’Sebagian besar kan dari luar Bogor. Kita khawatir membawa penularan jika tak terapkan protokol kesehatan,’’ kata dia.