Senin 17 Aug 2020 16:53 WIB

Guru Difabel Semangat Ikuti Upacara Bendera

Ada masalah tulang belakang dan penyakit gula, membuat Azis hidup di kursi roda.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Bilal Ramadhan
Guru difabel, Azis Fahrul Rozi tetap semangat mengikuti upacara pengibaran bendera di tengah kekurangan fisiknya.
Foto: Meiliza Laveda
Guru difabel, Azis Fahrul Rozi tetap semangat mengikuti upacara pengibaran bendera di tengah kekurangan fisiknya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga RW 04 Kelurahan Malaka Jaya Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur mengadakan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada Senin (17/8). Acara tersebut dimulai pada pukul 10.05 WIB.

Di tengah pandemi terdapat salah seorang warga, Azis Fahrul Rozi (46 tahun) yang duduk di kursi roda mendatangi upacara dengan penuh semangat. Azis sudah tiga tahun mengenakan kursi roda. Kondisi ini dimulai saat tiga tahun lalu, Azis masih aktif mengajar menjadi guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta di Jakarta Timur.

"Sudah tiga tahun saya mengenakan kursi roda. Berawal karena saya jatuh dari tangga di lantai tiga sekolah," kata Azis kepada Republika, Senin (17/8).

Sejak insiden tersebut, Azis tidak bisa berjalan. Oleh karena itu, ia terpaksa di rumah dan ternyata tulang belakangnya bermasalah. Selain itu, terdapat penyakit gula yang juga menyerangnya. Sehingga dia harus menjalani sisa hidupnya di kursi roda.

Selama dia telah mengenakan kursi roda, Azis mengaku baru hari ini mengikuti upacara bendera saat hari Kemerdekaan Indonesia. Dua tahun sebelumnya kondisinya belum pulih, sehingga dia tidak bisa hadir. Terkait kondisinya, Azis tidak malu.

"Selagi saya bisa lakukan, saya lakukan. Karena upacara kemerdekaan kan setahun sekali. Harus ikut," kata dia.

Dia berharap agar masyarakat Indonesia khususnya yang generasi muda dapat melestarikan budaya Indonesia dan bangga bisa menjadi Warga Negara Indonesia.

"Saya bangga dapat mengikuti acara ini. Terlebih di tengah pandemi. Justru kita harus melawan Covid-19 dengan selalu menerapkan 3M," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement