Ahad 16 Aug 2020 14:17 WIB

Libur Panjang, 35.454 Orang Menyeberang ke Sumatra dari Jawa

35 ribu orang menyeberang dari Sumatera dari Jawa saat libur panjang HUT RI.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bayu Hermawan
Pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni (ilustrasi)
Foto: Humas Ditjen Hubla
Pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat peningkatan trafik penyebrangan pada periode layanan libur panjang Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Indonesia. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan peningkatan penumpang terpantau di Pelabuhan Merak untuk penyebrangan menuju Sumatra. 

"Data Posko Merak 24 jam sejak Jumat (14/8) hingga Sabtu (15/8), total penumpang yang menyeberang sebanyak 35.454 orang atau naik 29,16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 26.676 orang," kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (16/8). 

Baca Juga

Sementara itu, untuk kendaraan roda dua tercatat 1.849 unit atau naik 97,54 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 936 unit. Lalu, untuk mobil pribadi tercatat sebanyak 4.249 unit atau naik 65,46 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 2.568 unit.

Sedangkan untuk kendaraan roda empat atau lebih, Shelvy menuturkan ASDP mencatat peningkatan sebanyak 7.191 unit atau naik 34,99 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 5.327 unit. Untuk total kendaraan yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni tercatat 9.040 unit atau naik 44,34 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 6.263 unit. 

"ASDP optimistis dapat memberikan pelayanan penyeberangan yang lancar, aman dan nyaman, khususnya di jalur tersibuk Merak-Bakauheni," tutur Shelvy. 

Demi kelancaran, keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan, Shelvy menegaskan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pengguna jasa. Dia mengatakan pengguna jasa yang telah membeli tiket harus tiba di pelabuhan lebih awal, yakni melakukan check-in dan cetak boarding pass paling lambat dua jam sebelum keberangkatan. 

Selain itu, bagi pengguna jasa yang tiba di pelabuhan melebihi waktu keberangkatan, maka tiket akan hangus. "Pengguna bisa membeli tiket kembali via online. Namun, hal ini tidak berlaku jika dalam kondisi tidak normal tertentu seperti gangguan massal terhadap jaringan e-ticketing, kemacetan sangat padat di tol atau arteri, hingga force majeur karena kondisi alam," ungkap Shelvy. 

Jika terdapat kendala yang dapat menyebabkan keterlambatan, Shelvy menuturkan pengguna jsa dapat melakukan reschedule tiket paling lambat dua jam sebelum jadwal keberangkatan. Pada periode layanan libur panjang tersebut, ASDP juga menerapkan proses screening di sejumlah titik akses jalan menuju pelabuhan yang berperan untuk memastikan bahwa pengguna jasa sudah memiliki tiket sehingga penumpukan kendaraan di area toll gate pelabuhan dapat dihindari. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement