REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Komandan Korem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf mengatakan ada tiga orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sebelumnya ketiga orang ini telah melakukan donor untuk terapi plasma konvalesen.
"Tentu kegiatan positif ini diperlukan dalam situasi pandemi Covid-19. Selain itu, diperlukan sinergitas yang lebih antara TNI, Polri, dinas kesehatan, satgas dan juga pihak akademisi dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dengan harapan, Bali bisa bangkit dan terbebas dari Covid-19," kata Komandan Korem (Danrem) di Gedung Cakra Vidya Usadha FK Unud Jalan PB. Sudirman, Denpasar, Sabtu (15/8).
Ia menjelaskan bahwa kegiatan donor darah rutin diselenggarakan oleh Universitas Udayana dan saat ini diikuti oleh 172 pedonor yang telah memenuhi syarat dari total 219 orang pendaftar. Pendonor sebagian besar berasal dari dokter residen, dokter spesialis, pegawai FK Unud, anggota TNI dan Polri.
Sementara khusus donor untuk terapi plasma konvalesen diikuti tiga orang pedonor yang telah melalui tahapan screening dari total sembilan orang pendaftar.
Menurut Danrem, secara klinis berbagai metode atau terapi dicoba sebagai terobosan penyembuhan terhadap mereka yang saat ini menjadi penderita atau positif Covid-19. Salah satunya, dengan terapi plasma konvalesen yang dinilai cukup memberi hasil dalam penanganan penyembuhan Covid-19.
"Terobosan itu sudah dirintis oleh pihak RSPAD Gatot Soebroto Jakarta sebagai tindak lanjut inisiasi yang dilakukan oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa. Dari kami, Kodam IX/Udayana pada Selasa (11/08) juga melakukan donor untuk terapi plasma konvalesen, melibatkan 28 personel, baik militer maupun PNS yang sebelumnya terpapar COVID-19 dan dinyatakan sembuh," katanya.
Ia mengatakan apabila dilihat dari data yang ada, kasus positif di Bali masih mengalami peningkatan, namun tingkat kesembuhan yang terjadi juga signifikan hingga mencapai 80 persen lebih.
Dekan Fakultas Kedokteran Prof. I Ketut Suyasamengatakan terapi plasma konvalesen merupakan terobosan baru yang dikembangkan sebagai alternatif penyembuhan Covid-19.
"Upaya ini dilakukan dengan cara memberikan plasma dari pasien Covid-19 yang sembuh untuk didonorkan kepada pasien yang masih dirawat," katanya.
Prof Suyasa mengatakan untuk meningkatkan jumlah pendonor, Fakultas Kedokteran Unud bekerja sama dengan berbagai lembaga dan instansi, baik TNI/Polri maupun Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Sebelumnya, terapi plasma konvalesen juga telah dilakukan pertama kali kepada pasien Covid-19 yang dirawat di RS PTN Unud dengan bantuan plasma dari RSPAD. Hasilnya, kata Suyasa, secara klinis pasien Covid-19 membaik, sehingga alternatif ini diharapkan dapat terus dikembangkan dalam penanganan Covid-19.