REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Baru sehari pembelajaran tatap muka dibuka, dua sekolah di Kota Padang Panjang harus kembali ditutup lantaran ada temuan guru positif Covid-19. Dua sekolah tersebut adalah SMP 4 Padang Panjang dan SMP 3 Padang Panjang.

"Iya ada empat guru yang dinyatakan positif. Sehingga harus swab, tracking lagi karena sudah bergaul sesama guru dan siswa di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Panjang Ali Tabrani, kepada Republika.co.id Jumat (14/8).

Padang Panjang baru kemarin, Kamis (13/8) memulai lagi sekolah tatap muka langsung untuk tingkat SMP. Ada 14 SMP sederajat di Padang Panjang. Dari jumlah tersebut yang dubuka kemarin baru 12, termasuk SMP 4 dan SMP 3. Dua lagi masih dalam tahap persiapan pematangan konsep sekolah tatap muka langsung yang sesuai dengan protokol kesehatan.

Ali menjelaskan SMP 3 dan SMP 4 Padang Panjang langsung ditutup lagi. Karena guru-guru yang dinyatakan positif sudah terlibat kontak dengan sejumlah orang di sekolah. Termasuk guru-guru lain dan para murid. Ali menyebut pihak gugus tugas akan segera melakukan tracking dan swab ulang terhadap orang-orang yang sudah kontak.

"Sementara kedua SMP tersebut tutup dulu," ujar Ali.

Sebelumnya Ali mengatakan selain SMP 4 dan SMP 3, sekolah SMP lain masih melanjutkan pendidikan tatap muka.

Data yang diterima Republika.co.id dari gugus tugas penanganan Covid-19 Sumbar, guru yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut adalah pria 54 tahun , wanita 49 tahun, dan pria 56 tahun. Ketiga guru tersebut merupakan warga Silaiang Bawah, Padang Panjang. Satu lagi adalah pria 29 tahun warga Guguak Malintang, Padang Panjang.

Hari ini ada 6 orang warga Padang Panjang dinyatakan positif Covid-19. Selain 4 orang guru di atas, dua orang lainnya adalah mahasiswa asal Ngalau. Keduanya disebut sebagai wanita berusia 21 tahun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika