REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) didorong mulai bergerak kembali di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi yang mengiatkan pelatihan kewirausahaan kepada pelaku UMKM. Kegiatan tersebut digelar Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Sukabumi mulai Selasa (11/8) lalu hingga Kamis (13/8).
Kegiatan ini dengan menerapkan protokol kesehatan dan dibuka langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi serta dihadiri pula Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami yang memberikan materi kewirausahaan. "Pemerintah ingin kembali menggerakan roda ekonomi di fase recovery ini misalnya menggelar pelatihan kewirausahaan bersumber dari DAK non fisik kementerian," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Rabu (12/8).
Harapannya pelaku UMKM semakin berkualitas dan profesional dalam menjalankan usahanya. Terutama pelaku UMKM mampu membangun jejaring dan peningkatan kualitas produk baik kemasan dan perizinan. Pemkot pun akan memfasilitasi perizinan agar UMKM di Kota Sukabumi naik kelas serta dipasarkan melalui media digital atau online.
Menurut Fahmi, kegiatan ini sejalan dengan tujuan berdirinya negara sebagai amanat dalam undang-undang yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Terlebih kata Fahmi, di tengah kondisi pandemi semua terdampak, dan perekonomian Indonesia menurun dan hal ini sangat berat bukan hanya dialami pelaku UMKM tapi pemerintah juga. Ia mengatakan dalam pandemi Covid-19 saat ini masuk fase ketiga yakni pertama kesehatan, kedua jaring pengaman sosial dan bulan lalu secara serentak fase recovery ekonomi.
Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Sukabumi Didin Syarifudin menambahkan, pelatihan ini dalam peningkatan kapasitas UMKM tahun 2020 yang bersumber dari DAK non fisik. Rencananya pelatihan selama tiga hari mulai 11-13 Agustus 2020 dan diikuti sebanyak 30 orang peserta. "Kegiatan ini dalam kerangka membangkitkan ekonomi tanpa mengabaikan protokol kesehatan," kata Didin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika