REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana menempatkan peti jenazah di setiap kecamatan untuk menyosialisasikan bahaya Covid-19 bagi warganya agar tak mengabaikan protokol kesehatan. Penempatan peti jenazah itu akan dilakukan pada pekan ini, namun masih menunggu instruksi resmi dari Provinsi DKI Jakarta.
"Rencananya pekan ini, tapi belum tahu tepatnya kapan. Kalau tingkat provinsi DKI Jakarta sudah ada instruksi, langsung kami pasang," kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandidi Jakarta, Rabu.
Irwandi mengatakan, meski terkesan ekstrem, cara itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan metode 3M, yaitu rajin mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak. Penempatan peti-peti jenazah itu nantinya bergantung pada tiap camat.
"Mau ditempatkan di mana itu terserah mereka. Dengan penempatan peti mati itu menjadi pesan untuk kita," ujar Irwandi.
Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu, menurut Irwandi, berencana menempatkan peti mati itu di lokasi yang kerap dilewati pejalan kaki dan pengguna kendaraan bermotor. Putaran Jalan KH Mas Mansyur, contohnya.
"Depan Masjid Al Makmur, Kebon Kacang," kata Yassin saat dihubungi.
Yassin mengatakan, jika diperlukan maka pihaknya tidak hanya menempatkan di satu titik, namun di seluruh kelurahan. Ia berharap, edukasi itu akan membuat warga agar tetap disiplin menjaga kesehatan sendiri, keluarga, dan teman dengan 3M
"Kalau memang perlu akan kami tambah lagi di tiap kelurahan di lokasi yang strategis," ujar Yassin.
Kecamatan Senen juga telah menyiapkan peti mati yang serupa. Camat Senen Ronny Jarpriko mengatakan pihaknya akan meletakkan peti itu di Simpang Lima Senen.
"Nah di bagian sisi kiri dan kanan peti jenazah itu, kita tulis 'Peti Korban Covid-19," ujar Ronny.