REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Pemerintah Kota Sawahlunto mewaspadai masuknya kasus impor Covid-19, yakni penularan dari orang-orang yang datang dari luar kota atau luar provinsi. Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan ledakan kasus Covid-19 di daerahnya pada akhir Juli 2020 lalu berawal dari kasus impor yakni dari satu warga Sawahlunto yang baru kembali dari Kalimantan. Dari satu kasus ini menular hingga kini terdapat 18 kasus positif Covid-19 di Sawahlunto.
"Kita sudah mempelajari bahwa memang semua kasus Covid-19 di Sawahlunto ini berasal dari warga yang datang dari luar. Seperti yang kemaren itu datang dari Kalimantan, kemudian Medan dan Padang. Artinya, kita yang di dalam Alhamdulillah steril. Baru kalau ada yang datang dari luar membawa Covid ini, barulah terjadi penyebaran di dalam kota," kata Deri Asta, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/8).
Deri Asta mengimbau jajaran pemerintahan agar meningkatkan pemantauan terhadap warga yang datang dari luar. Terlebih terhadap warga yang baru kembali dari daerah zona merah. Deri meminta agar setiap warga yang baru kembali dari zona merah agar memeriksakan kesehatan dan pengambilan sampel swab. Selain itu, Pemko mengimbau warga Sawahlunto agar kembali mendisiplinkan diri dengan protokol Covid. Karena protokol Covid menurut Deri menajdi tameng setiap individu setiap beraktivitas di luar rumah.
"Ingat, benteng yang paling baik dan mudah kita lakukan itu ya protokol kesehatan ini. Jadi jangan remehkan lagi protokol kesehatan, mari laksanakan untuk melindungi diri dan lingkungan kita," ujar Deri Asta.
Sawahlunto sekarang tercatat sebagai zona kuning. Adapun jumlah kasus positif covid-19 sebanyak 18 orang dan baru sembuh dua orang.