REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebutkan bahwa mereka paling sedikit melakukan koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada 2020. Jumlah itu dihitung dari sejak pengumuman calon kepala daerah gelombang pertama hingga ketiga pada Selasa (11/8).
"Dari gelombang I, II, III maka kami umumkan bahwa sementara ini kerja sama terbanyak dengan Golkar dan paling sedikit dengan PKS," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta usai pengumuman rekomendasi calon kepala daerah gelombang ketiga.
Hasto mengatakan, PDIP membuka peluang kerja sama dengan seluruh partai politik terutama koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Meski demikian, dia tidak merinci daerah mana saja yang menjadi lokasi koalisi antar partai politik.
Hasto mengatakan, PDIP sejak awal mempunyai komitmen untuk membangun semangat persaudaraan dengan membangun kerja sama di antara partai politik. Lanjutnya, namun konfigurasi koalisi Pilkada 2020 akan diinformasikan lebih lanjut.
"Kami akan mengumumkan bagaimana konfigurasi kerja sama dengan seluruh partai politik itu nanti di gelombang keempat yang akan datang," katanya.
Hasto menegaskan, pilkada merupakan konsolidasi partai untuk menyatukan seluruh gerak langkah di dalam mempersiapkan momentum pileg dan pilpres 2024. Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Jokowi ini melanjutkan, fokus utama dari PDIP adalah bagaimana menjadikan kepercayaan rakat kepada partai.
"Sehingga PDIP bisa memenangkan pemilu dua kali dijadikan sebagai modal dasar untuk mempersiapkan pilkada ini sebaik-baiknya," katanya.
Pada hari ini, PDIP kembali memberikan rekomendasi kepada 75 calon kepala daerah guna mengikuti pilkada serentak pada Desember 2020 nanti. Di antara rekomendasi yang diberikan kali ini adalah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution untuk mengikuti Pilkada kota Medan.
Semetara, Pilkada 2020 rencananya akan digelar serentak pada 9 Desember 2020 mendatang. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.