Ahad 09 Aug 2020 15:20 WIB

Menengok Latihan Paskibraka 'New Normal' yang Serba-Berbeda

Jumlah anggota Paskibraka pada tahun ini memang dibatasi menjadi delapan orang. 

Rep:  Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional mengikuti latihan di Lapangan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Cibubur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional mengikuti latihan di Lapangan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Cibubur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski jumlah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun ini jauh lebih sedikit daripada tahun-tahun sebelumnya, tapi mereka tetap menjalani masa latihan yang ketat. Pandemi Covid-19 membuat latihan yang dijalani delapan anggota Paskibraka tahun ini serba-berbeda. 

Mulai dari jumlah anggota yang berkurang hingga aktivitas pelatihan yang harus berdisiplin tinggi terhadap protokol kesehatan untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.

Indrian Puspita Rahmadhani, salah satu anggota Paskibraka asal SMAN 1 Bireuen, Aceh misalnya, mengatakan bahwa suasana pemusatan latihan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

"Kalau latihan yang pasti jauh berbeda dari tahun lalu. Dulu bangun jam lima terus peregangan (pemanasan) sama-sama. Kali ini peregangan sendiri-sendiri, terus jaga jarak dua meter," ucap Indri menjalani pemusatan latihan di Cibubur, Ahad (9/8). 

Jumlah anggota Paskibraka pada tahun ini memang dibatasi menjadi delapan orang dari yang tahun sebelumnya berjumlah 68 orang. Kedelapan orang yang akan bertugas tahun ini diambil dari petugas tahun lalu. Pengurangan anggota Paskibraka dilakukan demi mengurangi risiko penularan Covid-19 yang terjadi. 

Namun, Indri, sapaan akrabnya, mengatakan tetap merasa senang dan bangga dapat kembali dipercaya untuk menjalankan tugas negara meski dengan suasana yang serba berbeda.

"Pastinya senang karena terpilih dua kali. Enggak menyangka, kok bisa Paskibraka nasional dua kali terpilihnya. Pasti harus waspada juga karena keadaannya lagi begini," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sylvia Kartika Putri yang merupakan perwakilan asal SMA Swasta Kartika I-4, Pematang Siantar, Sumatera Utara. Menurutnya, latihan kali ini memang terasa berbeda dari yang biasanya ramai menjadi hanya delapan orang saja.

Selain itu, selama pelatihan berlangsung, dia bersama rekan-rekan lainnya juga harus berdisiplin menjalankan protokol kesehatan. "Latihan dimulai dari jam tujuh pagi. Harus tetap gunakan masker, face shield, sarung tangan, dan tetap jaga jarak," katanya.

Sylvia juga menyatakan, kesiapannya untuk kembali mengemban tugas di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2020 mendatang. Ia akan memberikan yang terbaik agar pelaksanaan pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih dapat terlaksana dengan sempurna.

"Harapan saya bisa menyukseskan pengibaran dan penurunan bendera dan bisa juga menjadi contoh yang baik buat adik-adik yang ingin mencoba tahun depan," ujarnya. 

Upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Merdeka pada 17 Agustus nanti memang digelar terbatas. Selain jumlah anggota Paskibraka yang dikurangi, pejabat yang hadir di lokasi pun juga dibatasi. 

Dalam surat edaran yang diterbitkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dijelaskan mengenai komposisi petugas upacara yang akan bertugas dan pejabat yang hadir. 

Untuk petugas, pertama adalah komandan upacara sebanyak 1 orang. Kedua, pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) sebanyak 3 orang yang berasal dari cadangan paskibraka tahun 2019. Ketiga, pasukan upacara sebanyak 20 orang yang berasal dari TNI/Polri.

Keempat, korps musik sebanyak 24 orang. Kelima MC sebanyak 2 orang. Keenam, pasukan pelaksana tembakan kehormatan saat Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI sebanyak 17 orang yang berasall dari TNI.

Selain itu, hanya ada enam pejabat yang diperbolehkan hadir langsung di Istana Merdeka. Yang pertama, jelas Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku inspektur upacara. Kemudian Wakil Presiden Maruf Amin juga hadir mendampingi presiden.

Selanjutnya, ada pula Ketua MPR Bambang Soesatyo yang bertugas sebagai pembaca naskah proklamasi dan Menteri Agama Fachrul Razi bertugas membacakan doa. Dua pejabat lagi adalah Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement