Sabtu 08 Aug 2020 11:48 WIB

Polisi Minta Protokol Kesehatan Diterapkan Saat Pilkades

Pilkades serentak dijadwalkan berlangsung pada 20 September mendatang.

Peserta mengunakan sarung tangan ketika mengikuti pemungutan suara (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Peserta mengunakan sarung tangan ketika mengikuti pemungutan suara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Petugas Kepolisian Resor Sidoarjo, Jawa Timur, meminta supaya protokol kesehatan diterapkan dengan ketat saat pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang dijadwalkan berlangsung pada 20 September mendatang. Pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat agar tidak terjadi penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kami minta penerapan protokol kesehatan yang ketat, hingga sterilisasi lokasi pemungutan suara agar tidak terjadinya klaster baru dalam pilkades," kata Wakapolresta Sidoarjo AKBP Deny Agung Andriana di Sidoarjo Sabtu (8/8).

Baca Juga

Ia mengatakan, pemilihan kepala desa di tengah situasi Covid-19 itu harus benar-benar diperhatikan supaya tidak ada penularan dan menjadi klaster baru. "Pilkades di tengah situasi Covid-19, serta terus bertambahnya angka kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo, tentu harus dijaga. TNI, Polri, Forkopimka, para tokoh dan panitia harus bekerja keras membuat tata aturan mulai sebelum pemungutan suara hingga saat pelaksanaannya,” kata Wakapolresta Sidoarjo AKBP Deny Agung Andriana.

Ia juga mengimbau supaya panitia, calon kepal desa, dan masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan. Contohnya penggunaan masker, mengatur jalur pemilih, jangan sampai bergerombol, hingga membuat steril lokasi pemungutan suara.

"Kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk turut membantu aparat keamanan dalam menjaga situasi kamtibmas pilkades di Kabupaten Sidoarjo tetap aman dan kondusif," katanya.

Sementara itu, Camat Waru Rudi Setiawan menyampaikan bahwa di Kecamatan Waru pemilihan kepala desa nanti ada delapan desa yang menyelenggarakan pemilihan. "Di tengah pandemi Covid-19, tidak hanya upaya-upaya mewujudkan pelaksanaan pilkades berjalan aman dan lancar. Namun, juga perlu kewaspadaan agar tidak menyebarnya Covid-19. Inilah yang akan kami bahas lebih lanjut bersama pihak terkait dan panitia pilkades di sini," katanya.

Di Sidoarjo sendiri, hingga 7 Agustus jumlah pasien yang terkonfirmasi positif corona atau Covid-19 sebanyak 3.557 orang pasien, kemudian yang berhasil disembuhkan sebanyak 2.452 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 205 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement