Kamis 06 Aug 2020 01:40 WIB

Dekan Umrah Kesal Dikarantina Gara-Gara Gubernur Kena Covid

Gubernur Kepri disebut tak bertemu orang banyak usai kontak dengan positif Covid.

Gubernur Kepulauan Riau Isdianto sempat menjalani sejumlah kegiatan yang melibatkan orang banyak meski pernah kontak dengan pasien positif Covid-19. Hasil tes usap memperlihatkan, Isdianto positif Covid-19.
Foto: Republika/ Wihdan
Gubernur Kepulauan Riau Isdianto sempat menjalani sejumlah kegiatan yang melibatkan orang banyak meski pernah kontak dengan pasien positif Covid-19. Hasil tes usap memperlihatkan, Isdianto positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) Kota Tanjungpinang Oksep Adhayanto merasa kesal karena terpaksa karantina mandiri. Kewajiban itu ia jalani setelah kontak dengan Gubernur Kepulauan Riau Isdianto yang positif Covid-19.

"Kekesalan ini disebabkan oleh hal yang seharusnya tidak perlu terjadi, yang pada akhirnya menyebabkan saya dan lebih dari 1.000 orang harus menjalani karantina akibat mengikuti kegiatan Gubernur Kepri," ujar Oksep yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Rabu.

Baca Juga

Oksep dan belasan pejabat Umrah mengikuti Rektor Umrah Tanjungpinang Agung Dhamar Syakti rapat bersama Gubernur Kepri Isdianto di Gedung Daerah pada Rabu (29/7), dua hari setelah pelantikan gubernur di Istana Negara. Padahal, berdasarkan data hasil tes usap (swab) dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Batam, Isdianto diusap (swab) pada Selasa (28/7).

Seharusnya, menurut Oksep, Isdianto menjalani karantina seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19. Namun, sehari setelah dilantik sebagai gubernur, Pemprov Kepri justru menggelar sejumlah acara seremonial, mulai dari penyambutan Isdianto di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, tepung tawar di Gedung Daerah Tanjungpinang, dan sholat Maghrib berjamaah di Masjid Raya Sultan Riau.

Rangkaian kegiatan lainnya ialah peninjau alat PCR di RSAL, pertemuan dengan pengurus desa, dan pertemuan dengan pejabat Umrah. Rangkaian kegiatan itu diperkirakan melibatkan lebih dari 1.000 orang sehingga banyak orang yang kontak erat dengan Isdianto. Orang-orang tersebut pun memeriksakan dirinya di posko yang dibangun di RSUP Kepri.

Gubernur Isdianto baru melakukan karantina mandiri setelah tahu dirinya positif Covid-19.

"Rektor, termasuk saya dan belasan pejabat dan staf Umrah diusap di RSUP Kepri kemudian karantina mandiri," katanya.

Permasalahan ini, menurut Oksep, tidak sederhana sehingga seharusnya menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri yang dipimpin oleh Isdianto. Dia menyebut, mereka menjadi contoh dalam memutus rantai penularan, bukan malah sebaliknya, yang menyebabkan banyak orang dikarantina dan menunggu hasil swab selama berhari-hari.

Selama berhari-hari menunggu hasil usap, menurut Oksep, tidak banyak yang dapat dilakukan kecuali menenangkan diri dan berdoa. Pekerja di kampus pun menjadi terhambat akibat kondisi ini.

Oksep merasa sampai hari ini dalam kondisi sehat. Ia menanti hasil usap yang diambil pada Sabtu pekan lalu.

"Bagaimana dengan nasib orang-orang atau yang memiliki penyakit penyerta yang mengikuti kegiatan tersebut. Ini kondisi yang sulit dibayangkan," ucapnya.

Oksep juga mengatakan, akibat kelalaian yang dilakukan Gubernur Kepri dan jajarannya tersebut, pelayanan di kantor pemerintahan juga menjadi terhambat setelah diberlakukan kerja dari rumah. Dari 15 orang pasien Covid-19 di Tanjungpinang yang masuk dalam kluster kegiatan seremonial Gubernur Kepri tersebut, rata-rata ASN dan honorer beserta istrinya.

"Dampak psikologisnya sangat besar. Saya sangat mendukung jika ada korban yang melakukan class action dari persoalan ini," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan Gubernur Isdianto diambil swab setelah Pu, ajudannya mengalami gejala Covid-19.

"Pu diketahui positif Covid-19, kemudian hasil usap Gubernur juga sama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement