REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat perkembangan jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, angka positivity rate di Jakarta dalam sepekan tercatat menyentuh angka 7,8 persen.
"Selama sepekan ini positivity rate di Jakarta 7,8 persen, artinya lebih tinggi dari WHO (5 persen)," kata Widyastuti melalui diskusi virtual, Rabu (5/8).
Tetapi, lanjutnya, secara kumulatif angkanya 5,5 persen dari Maret hingga saat ini. Dia juga mengatakan, angka tersebut masih jauh lebih rendah dari angka positivity rate nasional yakni sebesar 12,63 persen. Angka positivity rate didapatkan dari jumlah kasus konfirmasi hasil pemeriksaan PCR dibagi total pemeriksaan orang yang dites.
Widya mengatakan, tingginya angka positivity rate di Jakarta lantaran terdampak oleh dua pendekatan, yakni tracing dan active case finding. Untuk pendekatan tracing, dia menjelaskan, tiap kali ada kasus konfirmasi positif yang disampaikan dari rumah sakit, langsung dilakukan pelacakan terhadap orang-orang yang kontak secara langsung terhadap pasien.
"Kemudian, yang active case finding secara fokus kami datangi kelurahan, RW, tempat-tempat daerah yang paling berisiko kemungkinan tertular dengan menghitung laju kecepatan incident rate," ujar dia.
Widya menjelaskan, Jakarta masih belum aman terhadap ancaman Covid-19. Menurutnya, kolaborasi yang lebih masif dari berbagai pihak sangat dibutuhkan, baik dari pemerintah, tenaga kesehatan, institusi/ lembaga swasta, TNI, kepolisian, serta masyarakat. Dia juga mengajak semua pihak untuk konsisten menerapkan protokol kesehatan.
Tercatat, pada hari ini, kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah sebanyak 354 orang. Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 di ibukota menjadi 23.380 orang. Adapun, pasien yang sembuh sebanyak 379 orang.