REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda Aceh mengimbau masyarakat Aceh mewaspadai angin kencang dan gelombang laut setinggi lima meter. Gelombang laut mencapai 3-5 meter lebih berpotensi terjadi di perairan Samudera Hindia barat Aceh.
"Cuaca yang tidak bersahabat ini, karena adanya siklon tropis di Laut China Selatan mengakibatkan pembelokan angin serta terjadi konvergensi di Aceh. Bagi para nelayan dan pengguna transportasi laut, kami ingatkan agar meningkatkan kehati-hatian," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad, di Banda Aceh, Selasa (4/8).
Ia juga mengatakan siklon tropis itu mengakibatkan turunnya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang bagi wilayah daratan, termasuk angin kencang yang melanda sejumlah daratan di Aceh. Sejumlah daerah berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang, seperti Aceh Selatan, Simeulue, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Besar, Sabang, Pidie dan sekitarnya.
Pihaknya memperkirakan cuaca hujan disertai angin kencang bisa terjadi di satu daerah. Namun tidak merata dengan kecepatan angin berkisar 10-50 kilometer per jam.
"Cuaca, seperti ini kami perkirakan berlangsung tiga hingga empat hari ke depan. Dan warga kami minta mewaspadai pohon tumbang, lalu atap rumah yang diterbangkan, dan mereka (warga, red.) tidak berada di sekitar baliho (papan reklame) pinggir jalan," tutur Zakaria.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Sunawardi, melaporkan bahwa dua rumah warga rusak diterpa angin kencang di Desa Panji Mulya, Kecamatan Buket, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, sekitar pukul 00.30 WIB. "Peristiwa ini akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Aceh. Korban terdampak berjumlah dua kepala keluarga dengan lima jiwa. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.