REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan mengatakan dia memilih untuk fokus menjalani reses dan bertemu langsung dengan masyarakat. Hal ini di tengah penutupan Gedung DPRD DKI akibat temuan kasus Covid-19.
"Jadi, karena gedung (DPRD) masih ditutup, kita 'full' reses. Sambil kita tunggu, mudah- mudahan semua sehat," kata Judistira saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (4/8).
Lebih lanjut, karena ditutupnya Gedung di Jalan Kebon Sirih itu, jadwal reses Judistira pun turut mengalami perubahan yang sebelumnya terjadwal di sore hingga malam hari, saat ini dapat berubah mengikuti jadwal kegiatan masyarakat.
"(Resesnya saat ini) malah ada yang pagi menyesuaikan waktu masyarakat dan tokoh masyarakat. (Biasanya) reses kan ada jadwalnya, ditentukan lewat Badan Musyawarah (Bamus). Memang hari kerja dan bukan 'weekend' (akhir pekan). Dan kita jadwalnyasore dan malam," kata Judistira.
Sebelumnya, (Plt) Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang memastikan tidak ada kegiatan di gedung DPRD DKI Jakarta selama masa penutupan untuk sterilisasi kawasan hingga Ahad (9/8). "Kosong, tidak ada acara apa-apa di gedung DPRD," kata Hadameon.
Gedung DPRD DKI kembali ditutup hingga 9 Agustus 2020 untuk kembali disterilisasi setelah sebelumnya ditutup pada 29 Juli 2020 akibat ditemukan salah satu staf yang bekerja di DPRD DKI Jakarta terkonfirmasi Covid-19.
"Penutupan karena masih dalam tahap sterilisasi gedung. Supaya aman dari ancaman penularan," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat dihubungi, Senin (3/8). Perpanjangan penutupan gedung DPRD DKI itu berlaku selama tujuh hari, sejak Senin (3/8) hingga Ahad (9/8).