Selasa 04 Aug 2020 17:41 WIB

Permintaan Masih Rendah, DIY Alami Deflasi

Deflasi para volatile food disebabkan mulai turunnya harga bawang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fuji Pratiwi
Deputi Direktur BI Perwakilan DIY, Miyono. DIY tercatat mengalami deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,08 persen (mtm).
Foto: Silvy Dian Setiawan.
Deputi Direktur BI Perwakilan DIY, Miyono. DIY tercatat mengalami deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,08 persen (mtm).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DIY tercatat mengalami deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,08 persen (mtm). Deputi Direktur Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Miyono mengatakan, deflasi ini menunjukkan tingkat permintaan masih rendah di DIY.

"Deflasi pada Juli 2020 mencerminkan tingkat permintaan yang masih rendah di tengah pandemi Covid-19," kata Miyono dalam keterangan resminya, kemarin.

Baca Juga

Miyono menjelaskan, deflasi ini terjadi pada kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) dan kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices). Pada volatile food, deflasi disebabkan melimpahnya pasokan bawang merah di DIY seiring masuknya masa panen raya.

"Deflasi bawang merah ini mengakhiri lonjakan bawang merah dalam empat bulan terakhir yang sempat mengalami kenaikan harga hingga 62 persen," ujar Miyono.

Selain itu, komoditas bawang putih juga mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut. Berdasarkan PIHBS, rata-rata harga bawang putih di DIY mencapai Rp 21.850 per kilogram atau turun sebesar 57 persen.

Sementara, pada administered prices juga terjadi deflasi karena penurunan harga tiket angkutan udara. Setelah dibuka kembali moda transportasi beberapa waktu lalu, permintaan terhadap angkutan udara masih rendah di tengah pandemi Covid-19.

"Akibatnya maskapai terus melakukan pemotongan harga untuk meningkatkan tingkat okupansi," ungkap Miyono.

Walaupun begitu, inflasi inti (core inflation) mengalami inflasi yang rendah. Inflasi inti ini ditopang oleh peningkatan harga emas. Inflasi juga ditopang oleh sepeda.

"Bersepeda sedang menjadi tren dan membentuk gaya hidup baru masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini," kata Miyono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement