Selasa 04 Aug 2020 17:34 WIB

PPD Uji Coba Tiga Trayek Baru dari Stasiun Bogor

Dengan tarif Rp 15 ribu per penumpang, JRC menawarkan sejumlah fasilitas.

Sejumlah calon penumpang antre untuk naik bus bantuan di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (27/7/2020). Pemerintah Kota Bogor bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan sepakat bahwa layanan angkutan bus yang disediakan di Stasiun Bogor untuk penumpang KRL Commuter Line tidak selamanya gratis dan sedang direncanakan untuk dikenakan tarif.
Foto: ANTARA /ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah calon penumpang antre untuk naik bus bantuan di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (27/7/2020). Pemerintah Kota Bogor bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan sepakat bahwa layanan angkutan bus yang disediakan di Stasiun Bogor untuk penumpang KRL Commuter Line tidak selamanya gratis dan sedang direncanakan untuk dikenakan tarif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) melakukan uji coba tiga trayek baru. Hal ini dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Jawa Barat.

"Untuk evaluasi kami lakukan sebulan sekali, meski normalnya tiga bulan sekali. Karena ini sedang pandemi Covid-19 jadi sebulan sekali akan kami tinjau kelebihan dan kelemahannya," kata Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa di Jakarta, Selasa (4/8).

Tiga trayek baru tersebut berawal dari Grand Central Bogor di dekat Stasiun Bogor menuju tiga stasiun di Jakarta yaitu Stasiun Juanda, Stasiun Tebet dan Stasiun Manggarai. "Masyarakat bisa menjajal layanan mulai hari ini, Selasa (4/8)," kata dia.

Bus bernama Jabodetabek Residence Connexion (JRC) tersebut merupakan langkah pihaknya dalam mendukung program pemerintah mengurangi penyebaran Covid-19 di transportasi umum. Terdapat enam bus JRC yang kini dioperasikan secara regular untuk melayani tiga rute tujuan keberangkatan sekaligus dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dengan tarif Rp 15 ribu per penumpang, JRC menawarkan fasilitas WiFi, stop kontak charger, air conditioner, reclining seat dan penyediaan hand sanitizer serta penerapan e-ticketing multikartu untuk mengedepankan keamanan untuk meniadakan penyebaran kontak langsung antar penumpang.

"Kapasitas penumpang mengikuti protokol jaga jarak dari Kementerian Perhubungan yaitu maksimal 70 persen setiap bus," kata Pande.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement