Senin 03 Aug 2020 23:56 WIB

Hasil Pemeriksaan Qurban di Sukabumi Mayoritas Dinilai Layak

DKP3 Sukabumi menyebut daging qurban mayoritas layak dikonsumsi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemotongan daging kurban (ilustrasi). Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi melaksanakan pemantauan penyembelihan hewan kurban sejak hari Idul Adha Jumat (31/7) hingga Senin (3/8). Hasilnya mayoritas daging kurban dinilai layak untuk dikonsumsi warga.
Foto: dokpri
Pemotongan daging kurban (ilustrasi). Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi melaksanakan pemantauan penyembelihan hewan kurban sejak hari Idul Adha Jumat (31/7) hingga Senin (3/8). Hasilnya mayoritas daging kurban dinilai layak untuk dikonsumsi warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi melaksanakan pemantauan penyembelihan hewan kurban sejak hari Idul Adha Jumat (31/7) hingga Senin (3/8). Hasilnya mayoritas daging kurban dinilai layak untuk dikonsumsi warga.

"Jajaran DKP3 yang diterjunkan sebanyak 88 orang personil," ujar Kepala DKP3 Kota Sukabumi, Andri Setiawan, Senin. Sementara jumlah titik pemotongan yang dipantau oleh petugas dari 31 Juli 2020 sampai dengan 2 Agustus 2020 yang melapor melalui eform adalah sebanyak 614 ekor hewan kurban di 84 titik pemantauan.

Rinciannya sapi jantan 267 ekor, sapi betina 29 ekor, domba jantan 261 ekor, Kambing jantan 55 ekor, dan kerbau jantan 2 ekor. Dari puluhan titik penyembelihan itu yang menyediakan fasilitas kebersian khusus 64 titik sedangkan yang tidak menyediakan fasilitas kebersihan khusus sebanyak 20 titik.

Selain itu yang memberlakukan protokol kesehatan 60 titik dan yang tidak memberlakukan protokol kesehatan selama pandemi 24 titik. Namun secara umum persiapan fasilitas pemotongan di 84 titik terpantau baik.

Andri menerangkan, pemeriksaan antemortum 100 persen hewan sehat dengan variasi ukuran badan gemuk ditemukan di 20 titik dan ditemukan badan kurus di 7 titik pemotongan. Selain itu ditemukan pemotongan hewan kurban sapi betina sebanyak 9 titik pemotongan dengan 8 titik dinyatakan betina layak dipotong dan 1 titik dinyatakan tidak layak karena betina produktif/bunting.

Pemeriksaan post mortum organ yakni paru-paru normal di 80 titik dan abnormal ditemukan di 4 titik dengan indikasi kurang sempurnanya proses pemotonganm Ia mengatakan pemeriksaan Hati ditemukan normal di 76 titik dan hati abnormal 8 titik (cacing,pengapuran dan degeneratif jantung, limpa, karkas/daging, saluran cerna,kepala dan lidah dinyatakan normal di 84 titik pemantauan.

"Keputusan pemeriksaan postmortum 100 persen daging layak konsumsi," kata Andri. Dengan catatan temuan organ abnormal yang diamankan dan dimusnahkan oleh petugas sebanyak 15 hati sapi dan 2 hati domba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement