REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kabupaten Jember mengalami inflasi 0,01 persen pada bulan Juli 2020 yang dipicu oleh komoditas penyumbang terbesar dalam laju inflasi tersebut yakni emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,1092 persen.
"Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Jember adalah emas perhiasan, telur ayam ras, tarif sekolah menengah atas, sepatu anak dan tarif sekolah dasar," kata Kasi Distribusi Statistik BPS Jember Candra Bhirawa saat merilis laju inflasi secara virtual di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (3/8).
Pada bulan Juli 2020, Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,77 persen dan inflasi Jember tersebut merupakan inflasi terendah dari delapan kota IHK di Jawa Timur.
"Akhir bulan Juli 2020 harga emas merangkak naik signifikan yang disebabkan oleh berbagai hal di antaranya pandemik COVID-19, kemudian masalah global yaitu memanasnya konflik geopolitik antara negara Tiongkok dan negara India," tuturnya.
Disisi lain, lanjut dia, masih memanasnya perseteruan antara negara Tiongkok dengan Amerika Serikat ikut menjadi penyebab para investor untuk lebih mengamankan dananya dalam bentuk safe-haven berupa emas, sehingga permintaan akan emas semakin meningkat dan harga emas kian merangkak.
Ia mengatakan tarif sekolah juga menjadi salah satu penyumbang tertinggi laju inflasi di Jember, meskipun kegiatan belajar mengajar selama pandemik COVID-19 dilakukan secara virtual dan jarak jauh.
"Biaya sekolah tetap tidak berubah, bahkan mengalami peningkatan di tahun ajaran baru, sehingga pengamat kebijakan publik menilai hal itu karena pihak sekolah yang harus tetap menggaji para gurunya," katanya.
Candra mengatakan laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi year-on-year Kabupaten Jember di bulan Juli 2020 masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,38 persen dan angka itu lebih tinggi dibanding inflasi tahun kalender 2019 sebesar 1,11 persen.
"Inflasi year-on-year pada Juli 2020 sebesar 1,83 persen dan angka itu lebih rendah dibanding inflasi year-on-year di tahun 2019 sebesar 2,07 persen," ujarnya.
Dari delapan kota IHK di Jawa Timur tercatat empat kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,16 persen diikuti oleh Kota Malang inflasi sebesar 0,06 persen, kemudian inflasi terendah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi inflasi sebesar 0,01 persen.
Sedangkan Kota Surabaya mengalami deflasi terbesar di bulan Juli 2020 sebesar 0,41 persen, diikuti oleh Kabupaten Sumenep deflasi sebesar 0,12 persen, Kota Kediri deflasi sebesar 0,06 persen dan Kota Madiun deflasi sebesar 0,04 persen.
"Bila ditinjau menurut inflasi year-to-date (Juli 2020 terhadap Desember 2019) maka inflasi tertinggi terjadi Kabupaten Jember sebesar 1,38 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,75 persen," ujarnya.