REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) Covid-19 Pemerintah Provinsi Aceh melaporkan penambahan dua warga positif terpapar virus corona yang meninggal dunia. Sehingga total warga Tanah Rencong yang telah meninggal mencapai 17 orang.
"Hari ini ada penambahan dua kasus baru positif terinfeksi virus corona dan dua orang pasien Covid-19 yang meninggal dunia," kata Juru bicara Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani, di Banda Aceh, Senin (3/8).
Dia menjelaskan, dua warga yang meninggal tersebut perempuan berinisial SI, 56 tahun, asal Kota Banda Aceh dan pria berumur, 67 tahun, asal Kabupaten Aceh. Sedang dua kasus baru yang terdeteksi tersebut juga berasal dari Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Belum ada informasi rinci menyangkut riwayat temuan kasus-kasus baru tersebut, demikian juga riwayat pasien yang meninggal dunia," katanya.
Secara kumulatif Aceh melaporkan 433 kasus warga terinfeksi Covid-19, yang di antaranya 94 orang telah sembuh, 17 orang meninggal dunia, dan 322 orang sedang menjalani penanganan medis. "Sebanyak 322 orang ini sedang dirawat di rumah sakit rujukan provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya.
Disamping itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh dr Safrizal Rachman mengatakan peristiwa kematian terhadap pasien positif virus corona di provinsi setempat cukup mengejutkan, namun persentase angka kematian juga sangat fluktuatif.
"Angka saat ini fluktuatif ya. Dulu sempat kita sekitar 6 persen, dan angka nasional 4,2 persen gitu, jadi kita sempat lebih tinggi dari angka nasional," kata Safrizal.
Namun kondisi terkini, lanjut dia, pesentase angka kematian pasien positif Covid-19 di daerah Tanah Rencong itu sedikit berada di bawah angka nasional, yakni 4,7 persen angka nasional. Sedangkan Aceh 3,9 persen.
Menurut dia, kalau beberapa hari ke depan warga yang terinfeksi terus bertambah, sekaligus pasien yang meninggal maka persentase akan terus bergerak. Meskipun selama ini Aceh jarang dilaporkan pasien yang meninggal, namun akhir ini sudah mulai lebih dari satu per hari. "Tapi ini memang fluktuatif sekali. Kalau besok banyak kasus (positif Covid-19), tapi /enggak ada kematian. Kemudian lusa sedikit kasus tapi banyak kematian, maka hari ke hari ini berubah terus," ujarnya.