Ahad 02 Aug 2020 18:23 WIB

Yayasan Eduversal Salurkan 162 Ekor Sapi

Penyaluran daging kurban dilakukan di beberapa kota di Indonesia.

Hewan kurban yang telah disembelih (ilustrasi)
Foto: DAVID MUHARMANSYAH/ANTARA
Hewan kurban yang telah disembelih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari raya Idul Adha atau kurban tahun ini Yayasan Eduversal bersama mitra-mitranya telah mengumpulkan kurban sebanyak total 162 ekor sapi. Donasi kurban ini berasal dari para guru, keluarga siswa, staf, dan para dermawan lain yang menyalurkan kurbannya baik langsung melalui Yayasan Eduversal maupun melaui sekolah-sekolah mitra Eduversal. 

"Hewan kurban ini disalurkan untuk kaum dhuafa, penuntut ilmu, dan masyarakat lain yang membutuhkan, terutama masyarakat terdampak wabah Covid-19," kata ketua pelaksana pemotongan kurban Yayasan Eduversal, Yusuf Tanriverdi, dalam siaran persnya, Sabtu (1/8).

Pada Jumat (31/7) lalu telah dilangsungkan penyaluran daging kurban. Penyaluran daging kurban dilakukan di beberapa kota di Indonesia dengan pusat di sekolah-sekolah mitra Eduversal.

Beberapa kota tersebut antara lain Banda Aceh, Medan, Jakarta, Depok, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Banjarmasin. Pembagian daging kurban dilakukan secara tertib dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Selain berfokus di bidang pendidikan, Yayasan Eduversal juga menampung dan menyalurkan bantuan sosial kemanusiaan lainnya.  "Kami bersama Yayasan Solidaritas Bina Insan Kamil (Yasbil) dan sekolah-sekolah mitra Eduversal secara rutin menghimpun dan menyalurkan kurban setiap tahunnya," kata Yusuf.

Sazali Kuba merupakan salah satu mahasiswa yang memperoleh daging kurban dari Yayasan Eduversal dan Yasbil. Ia bersama beberapa temannya dari Aceh tidak bisa pulang karena di daerahnya sulit mengikuti pembelajaran daring selama pandemi ini. Ia berharap semoga penyaluran hewan kurban ini dapat memberikan manfaat bagi para penerimanya.

"Kami sangat berterima kasih dengan pemberian daging kurban ini. Sebagai mahasiswa kami sungguh terbantu karena tidak bisa pulang seperti kebanyakan mahasiswa lainnya," kata Sazali, yang merupakan mahasiswa UIN Jakarta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement