REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyusuri gang perkampungan hingga perumahan elit untuk mengingatkan warga disiplin menerapkan protokol kesehatan, Ahad (2/8). Risma bersama jajarannya menyusuri tiga kecamatan di Surabaya, yakni, Wonocolo, Karangpilang, dan Wiyung.
Risma mengawali patrolinya dengan mendatangi kawasan Taman Bungkul. Risma mengingatkan, ratusan pesepeda yang ada di sana untuk mengenakan masker dan tak bergerombol.
"Tolong jaga jarak, tolong pakai masker. Kasihan dokter-dokternya. Kasihan perawat-perawatnya, masih banyak yang sakit jangan ditambah lagi," kata Risma melalui pemgeras suara.
Risma bersama rombongan kemudian melanjutkan perjalanan drngan menyusuri gang perkampungan di kawasan Bendul Merisi, Sidosermo, dan Margorejo, Kecamatan Wonocolo Surabaya. Warga di kampung ini terlihat disiplin memakai masker. Bahkan ketika mereka melakukan kerja bhakti membersihkan saluran di sepanjang jalan kampung tersebut.
“Terima kasih bapak ibu sudah menggunakan masker. Tetap gunakan masker ya kalau keluar rumah, biar tidak sakit,” ujar Risma.
Kemudian rombongan bertolak menuju perkampungan di kawasan Mastrip, Karangpilang Surabaya. Di wilayah perbatasan Surabaya ini, Risma bersama jajarannya juga melakukan hal yang sama.
Keluar masuk gang pemukiman menggunakan motor listrik, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini membagi-bagikan masker dan mengingatkan warga agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Terakhir, rombongan kemudian menuju perkampungan dan perumahan elit di wilayah Kecamatan Wiyung Surabaya. Di beberapa perumahan elit dengan penjagaan ketat, Risma melakukan sosialisasi protokol kesehatan menggunakan motor listrik dan pengeras suara.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, Risma memang sengaja melakukan sosialisasi terkait protokol kesehatan di wilayah perkampungan dan perumahan elit. Sebab, kasus Covid-19 tak hanya ditemukan di wilayah perkampungan tapi juga perumahan.
“Yang menjadi perhatian hari ini di sekitar perumahan-perumahan yang bagus-bagus. Karena berdasarkan data kami penularan banyak di rumah. Rata-rata juga ada di perumahan-perumahan bagus,” kata Febriadhitya.