REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Anggot Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono turun tangan dan langsung melakukan pengecekan ke Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang rusak parah dari Muaro Kalaban, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung sampai Kabupaten Dharmasraya yang berbatasan dengan Provinsi Jambi.
"Kenapa jalan itu masih rusak parah dan membuat transportasi dari Padang ke Jambi sangat lambat kalau melalui Dharmasraya. Kami mengalami sendiri saat menjalani masa reses pekan lalu. Jalan penuh lubang besar, ibaratnya seperti kubangan kerbau. Kecelakaan juga banyak terjadi,” kata Andre, Sabtu (1/8).
Politikus Partai Gerindra ini mendengar sudah ada pemenang tender perbaikan jalan yang melintasi Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya itu sejak Mei 2020. Namun, sampai saat ini pengerjaannya seperti belum dimulai sedikit pun. Di mana tender yang sudah ada pemenangnya itu senilai Rp 60 miliar. Menurut Andre, kondisi jalanan seperti ini sangat membahayakan warga sekitar, pengendara, pejalan kaki, semua yang melewati jalan tersebut.
Andre tidak ingin jalanan rusak parah dibiarkan karena berpotensi akan menelan korban. Terlebih kali ini ada banyak pengendara pulang kampung ke Sumatera Barat lewat jalur darat harus menghadapi jalanan yang berlubang cukup dalam.
Sebelumnya, pada Maret 2020, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.2 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sumbar, Nafdi, mengakui ruas jalan Muaro Kalaban Sawahlunto hingga batas Jambi setiap tahun diperbaiki. Namun, karena panjangnya ruas jalan, tak sebanding dengan ketersediaan anggaran yang dibutuhkan untuk membenahi jalan secara keseluruhan.
“Penanganan darurat telah kami lakukan saat ini, dengan berupaya menutup lubang di jalan. Alat berat serta personel sudah bekerja di lapangan. Penutupan lubang ini sifatnya sementara, sembari menunggu paket pekerjaan long segment tahun 2020 selesai dilelang. Saat ini masih dalam proses,” kata Nafdi.
Nafdi mengungkapkan, BPJN III Padang telah menyediakan pagu anggaran sebesar Rp 69,5 miliar lebih untuk pekerjaan long segment 2020. Dana itu bersumber dari APBN Kementerian PUPR.
Dana sebesar itu, katanya, digunakan untuk menangani tujuh ruas jalan. Dimulai dari Muara Kalaban-Tanah Badantung, Tanah Badantung-Kiliran Jao, Kiliran Jao-Batas Dharmasraya, Kiliran Jao-Batas Riau, Batas Dharmasraya – Sungai Dareh, Sungai Dareh-Koto Baru, Koto Baru-Batas Jambi.