REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Abraham Lunggana atau yang akrab dipanggil Haji Lulung memotong sebanyak 45 ekor sapi kurban di Hari Raya Idul Adha tahun ini. Dia berharap, dengan berqurban umat Islam dapat meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Allah Swt.
Anggota Komisi VII DPR RI ini mengatakan, ibadah qurban adalah bentuk rasa syukur serta implementasi ketundukan dan kepatuhan kepada Allah. Menurut Haji Lulung, daging kurban tersebut dibagikan kepada warga di lima wilayah DKI Jakarta, termasuk yang terdampak pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, tahun ini total qurban ada 45 sapi. Sebagian kemarin sudah disebar ke beberapa wilayah di Jakarta, di masjid-masjid perkampungan Jakarta," kata Haji Lulung dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (31/7).
Haji Lulung memantau langsung proses pemotongan sebagian hewan qurbannya di halaman Rumah Aspirasi Haji Lulung Abraham Lunggana (HALAL), Jalan Fachruddin, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini, Haji Lulung dibantu oleh puluhan relawan dan koleganya yang tergabung dalam Gerakan Suara Kami (Suka) Haji Lulung.
“Distribusi daging qurban akan disalurkan kepada yang berhak menerima. InsyaAllah pelaksanaan Idul Adha tahun ini penuh berkah, dan memiliki manfaat besar bagi saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19,” jelas mantan Wakil Ketua DPRD DKI dua periode itu.
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban Rumah Aspirasi HALAL, Riano P Ahmad menjelaskan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pemotongan hewan kurban dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Daging pun langsung dibagikan ke rumah masing-masing warga demi menghindari kerumunan.
"Ratusan paket daging sudah mulai didistribusikan kepada warga di sekitar Tanah Abang, Jakarta Pusat sejak siang tadi. Begitu juga sebagian paket sudah mulai dikirim kepada warga di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur," jelas Anggota Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta itu.
Riano menambahkan, daging qurban tidak hanya dibagikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa, tetapi juga kepada masyarakat yang paling terdampak Pandemi Covid-19. Karena, menurut dia, saat ini banyak masyarakat yang perekonomiannya terganggu akibat adanya pandemi Covid-19.
"Kita tahu, sebagian besar masyarakat sedang susah akibat terdampak Covid-19, maka itu sebanyak mungkin dari daging qurban kita berikan kepada fakir miskin dan masyarakat yang terdampak," tutupnya.