Jumat 31 Jul 2020 16:17 WIB

Gubernur: Jamaah Ied Lebih Terkontrol Dibandingkan Pasar

Gubernur Sumbar menyebut jamaah Idul Adha telah diingatkan soal protokol kesehatan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.Menurut Irwan, jamaah sholat Id lebih terkontrol dibandingkan kerumunan lain seperti di pasar.
Foto: Pemprov Sumbar
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.Menurut Irwan, jamaah sholat Id lebih terkontrol dibandingkan kerumunan lain seperti di pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno hari ini, Jumat (31/7) melaksanakan sholat Idul Adha di Halaman Kantor Gubernur Sumbar di Kota Padang. Irwan merasa aman untuk menggelar sholat Id karena PHBI telah menyiapkan lokasi sesuai dengan protokol kesehatan. Menurut Irwan, jamaah sholat Id lebih terkontrol dibandingkan kerumunan lain seperti di pasar.

"Justru yang jamaah idul adha ini bisa kita kontrol dibandingkan kerumunan-kerumunan lainnya.Di pasar di tempat-tempat restoran dan sebagainya, kenapa karena waktunya jelas, tempatnya mereka duduknya jelas asalkan diatur masuk dan pulangnya insha allah aman," kata Irwan.

Baca Juga

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar sholat Idul Adha dengan tema Idul Adha di masa Pandemi Covid-19 Meneguhkan Ketahanan Mental Spritual dan Kepekaan Sosial. Yang bertindak sebagai khatib adalah Ketua MUI Kota Padang Buya Duski Samad dan imam adalah Buya Irsad.

Sholat Id di Halaman Kantor Gubernur Sumbar dilaksanakan dengan protokol covid-19. Semua jamaah memakai masker, membawa sajadah dari rumah, sudah berwudu dari rumah dan menjaga jarak satu sama lain. Panitia pun sudah mengatur jaga jarak antara jamaah.

Dalam kesempatan bersamaan, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jasman Rizal mengatakan Kota Padang saat ini masih berstatus sebagai zona kuning. Masyarakat yang sudah diperbolehkan menggelar sholat Id harus tetap waspada dengan disiplin protokol kesehatan.

"Jika patuh pada protokol kesehatan, Insya Allah akan aman. Di samping pakai masker, menjaga jarak saat sholat, juga diharapkan jamaah tidak bersalaman secara langsung dan direkomendasikan agar jamaah membawa sajadah sendiri dari rumah masing-masing,” ucap Jasman.

Terkait pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, Jasman meminta panitia mematuhi protokol kesehatan. Warga diminta dalam proses penyembelihan tidak berbondong-bondong datang ke tempat pengambilan daging kurban. Saat pelaksanaan kurban, panitia dianjurkan menggunakan sarung tangan saat menyembelih hewan kurban.

"Jika memungkinkan, tak ada salahnya panitia mengantarkan langsung daging ke masyarakat sehingga tak ada penumpukan orang saat mengambil daging,” kata Jasman menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement