REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali akan memperluas jangkauan program penyediaan fasilitas internet untuk mendukung siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dari jarak jauh via daring semasa pandemi Covid-19.
"Hal itu untuk mengatasi keterbatasan jaringan internet di Kabupaten Boyolali, terutama di daerah pelosok yang jauh dari kota," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto di Boyolali, Kamis (30/7).
Selain itu, menurut Darmanto, dinas akan memfasilitasi para guru sekolah dasar mengakses internet dan melakukan kunjungan ke rumah siswa selama masa pembelajaran dari jarak jauh. Ia menjelaskan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Boyolali siap mendukung perluasan jangkauan jaringan internet di tingkat kecamatan dan desa terutama pada jam belajar dari pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB.
"Kami sudah bertemu dengan pihak Dinkominfo memperluas jaringan internet tersebut, dan siap membantu serta minta peta wilayah yang harus diprioritaskan dahulu," kata Darmanto.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menurut dia, sedang mendata daerah-daerah yang masuk dalam daftar prioritas dalam perluasan fasilitas internet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolalimemutuskan kegiatan belajar mengajar di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih dilakukan dari jarak jauh guna meminimalkan risiko penularan Covid-19.
Kabupaten Boyolali memiliki 703 PAUD negeri dan swasta, 558 SD negeri, 34 SD, 52 SMP negeri, dan 38 SMP swasta. Guna mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan dari jarak jauh, ada pemerintah desa yang menyediakan fasilitas internet gratis bagi siswa, antara lain Pemerintah Desa Pranggong di Kecamatan Andong.