REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans dan Energi) DKI Jakarta bakal memverifikasi langsung ke PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terkait klarifikasi data 68 kasus karyawan positif Covid-19, sudah sembuh. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko menyatakan, tidak ada lagi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan perusahaan yang memproduksi emas per Ahad (26/7).
Menurut Kepala Disnakertrans dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, pihaknya bakal menindaklanjuti untuk kemudian mengevaluasi perbedaan data karyawan positif Covid-19 itu. Andri menuturkan, data yang diverifikasi dilakukan agar ada transparasi dan keterbukaan kedua belah pihak, baik pemerintahan dan PT Antam. Meski begitu, ia mengakui, saat ini masih banyak perusahaan yang menutupi karyawan terpapar Covid-19, dan tak melaporkan ke Pemprov DKI.
"Sekali lagi saya sampaikan, laporan-laporan itu akan ditindaklanjuti. kami juga akan mengutus langsung melakukan pemeriksaan ke perusahaan tersebut, tetapi saya katakan tadi apa pun yang ditemukan, langsung WA (Whatsapp) ke kami. Nanti kami lakukan pemeriksaan di lapangan," kata Andri saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (29/7).
Menurut Andri, ada hikmah dari pelaporan perbedaan data itu. Pertama, memberi info kepada yang dilaporkan. Kemudian yang kedua, memberikan pelajaran kepada yang dilaporkan. Dalam hal ini, menurut dia, perkantoran tersebut diminta jujur dan terbuka apa adanya agar saling memberikan edukasi satu sama lain.
Andri menegaskan, apabila pelaporan berstatus benar atau tidak benar, jajarannya siap melaporkan baik informasi itu ke masyarakat setelah melalui proses validasi. "Ya itu yang kami sampaikan. Tapi, apabila kami mengalami kesulitan, pasti kami meminta bantuan kepada instansi yang memang berwenang. Dalam hal ini dinkes, pun kami juga sudah kontak-kontakan, dan tetap menerima masukan," kata Andri.
Andri menjelaskan, sudah mengikuti arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, dengan membuat sistem pelaporan dengan pengawasan di lapangan. Dia mengatakan, Disnakertrans dan Energi DKI tidak berusaha menutupi data di lapangan, karena sumbernya berdasarkan uji sampel swab Dinas Kesehatan DKI. Dia mengatakan, data yang disebarkan berbasis pada pola pelaporan perusahaan yang karyawannya mengikuti tes swab tersebut.