REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berita duka datang dari dunia sastra Indonesia. Sastrawan senior, Ajip Rosidi, dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (29/7) malam. Tokoh kebudayaan Sunda itu diketahui wafat di Magelang, Jawa Tengah, dalam usia 82 tahun
Kabar itu dikonfirmasi oleh rekannya, Prof Abdul Hadi WM. Menurut sastrawan yang juga guru besar Universitas Paramadina itu, Ajip Rosidi sempat menjalani perawatan medis sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Almarhum diketahui sempat mengeluhkan sakit pada perutnya.
"Benar (kabar bahwa Ajip Rosidi meninggal dunia). Saya dapat kabarnya dari Magelang," ujar Abdul Hadi saat dihubungi Republika, Rabu (29/7) malam.
"Masyarakat sastra Indonesia kehilangan tokoh penting karena Pak Ajip banyak memberikan perhatian pada perkembangan sastra Indonesia dan juga sastra Sunda," sambung dia.
Ajip Rosidi lahir pada 31 Januari 1939 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
Ia merupakan sastrawan Indonesia, penulis dan budayawan. Pernah menjadi dosen tamu di Jepang. Kiprahnya dalam memajukan kebudayaan Sunda antara lain melalui pendirian Yayasan Kebudayaan Rancage, yang dibentuknya pada 1993.
Banyak karyanya yang telah terbit, serta diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperi Inggris, Belanda, Prancis, Rusia, Jepang, dan Cina. Sebagai bentuk pengakuan atas jasa-jasanya, Universitas Padjajaran menganugerahinya gelar doktor kehormatan dalam bidang ilmu budaya.