REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya mulai menyiapkan mekanisme pemotongan dan pembagian hewan qurban. Pembagian hewan qurban di Masjid Agung Tasikmalaya tak akan dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Harian DKM Masjid Agung Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi mengatakan, pelaksanaan pemotongan hewan qurban akan dilakukan sesuai aturan yang telah dikeluarkan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Menurut dia, ketentuan yang disyaratkan dalam pemotongan hewan qurban akan disiapkan sesuai aturan.
"Termasuk saat pembagian daging akan disesuaikan dengan aturan yang ada," kata dia kepada Republika, Rabu (29/7).
Ia mengakui, proses pembagian daging hewan qurban di Masjid Agung Tasikmalaya selalu menimbulkan kerumunan setiap tahunnya. Untuk mengantisipasi kerumunan itu, DKM telah berkoordinasi dengan petugas RT dan RW di sekitar lingkungan itu.
"Nanti mekanismenya, petugas DKM dan RT/RW keliling ke rumah warga membagikan daging qurban," kata dia.
Aminudin optimistis, pembagian daging kurban dengan mekanisme keliling tak akan terlalu menyulitkan. Apalagi, diprediksi hewan qurban yang akan disembelih di Masjid Agung Tasikmalaya akan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Sebab, saat ini banyak warga yang kondisi ekonominya terdampak pandemi Covid-19.
"Sekarang hewan qurbanada lima ekor sapi yang sudah tercatat. Kalau tahun lalu sampai 12 ekor sapi. Tapi biasamya akan bertambah hingga H-1," kata dia.