Rabu 29 Jul 2020 16:21 WIB

Positif Covid-19 di Indonesia Tambah 2.381, DKI Rekor Baru

Pada hari ini, jumlah positif Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 577 kasus.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruang sidang paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/7/2020). Penyemprotan tersebut bertujuan untuk menekan penularan COVID-19 di lingkungan perkantoran dan pemerintahan.  Sebelumnya, seluruh gedung DPRD DKI Jakarta dinyatakan ditutup sementara dan direncanakan beroperasi kembali pada Senin (3/8) mendatang, terkait dengan adanya salah satu anggota DPRD dan karyawan yang terpapar COVID-19.
Foto: ANTARA /Rivan Awal Lingga
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruang sidang paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/7/2020). Penyemprotan tersebut bertujuan untuk menekan penularan COVID-19 di lingkungan perkantoran dan pemerintahan. Sebelumnya, seluruh gedung DPRD DKI Jakarta dinyatakan ditutup sementara dan direncanakan beroperasi kembali pada Senin (3/8) mendatang, terkait dengan adanya salah satu anggota DPRD dan karyawan yang terpapar COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah pada hari ini merilis penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.381 orang dalam 24 jam terakhir. Dari angka tersebut, DKI Jakarta kembali menjadi provinsi dengan penambahan kasus harian terbanyak yakni 577 kasus.

Angka ini sekaligus rekor tambahan kasus baru bagi ibu kota, setelah angka tertinggi sebelumnya sebanyak 473 kasus baru pada Senin (27/7). Kemudian di bawah DKI Jakarta, menyusul Jawa Timur dengan kasus baru 359 orang dalam satu hari terakhir. Lalu ada Jawa Tengah dengan 313 kasus, Sumatra Utara dengan 241 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 128 kasus.

Baca Juga

Dari lima besar angka penambahan harian ini, hanya Jawa Timur saja yang mencatatkan kasus sembuh melampaui kasus positif baru. Hari ini ada 538 pasien sembuh di Jawa Timur.

Sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia, baru dua kali ini angka penambahan kasus positif tembus angka 2.000 orang dalam satu hari. Yang pertama adalah pada 9 Juli lalu dengan kasus harian 2.657 orang. Saat itu, lonjakan disebabkan temuan klaster baru di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung.

Baru kemudian pada hari ini, lonjakan kasus baru terjadi lagi dengan 2.381 kasus baru. Angka ini didapat dari hasil pemeriksaan terhadap 30.261 spesimen. Jumlah spesimen yang diperiksa ini menjadi yang tertinggi selama ini.

Sementara total spesimen yang sudah diperiksa di Indonesia sejak awal pandemi sampai saat ini, sebanyak 1.447.583 spesimen. Dari angka tersebut, jumlah orang yang sudah diperiksa sebanyak 841.027 orang. Sementara angka kumulatif kasus positif di Tanah Air mencapai 104.432 orang.

Dari jumlah orang yang sudah diperiksa dibanding dengan angka kumulatif kasus positif Covid-19, ditemukan positivity rate Indonesia mencapai 12,3 persen.

Jumlah pasien sembuh pada hari ini bertambah 1.599 orang, sehingga jumlahnya menjadi 62.138 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Sementara pasien yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 bertambah 74 orang, sehingga jumlahnya menjadi 4.975 orang.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak mempermasalahkan angka kasus positif Covid-19 harian di Jakarta terus naik. Sebab, menurutnya hal itu sesuai dengan tujuan dari Pemprov DKI Jakarta untuk menemukan kasus positif.

Anies menyebut sangat mudah jika hanya untuk menurunkan angka kasus positif dengan mengurangi jumlah tes sehingga pertambahannya akan terlihat rendah. "Tapi bukan itu tujuan kami. Tujuan kami justru menemukan yang positif, mengisolasi yang positif. Karena itu kami meningkatkan testing," ucap Anies di Jakarta, Ahad (26/7).

photo
Rekor Kasus Covid-19 di Indonesia - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement