Rabu 29 Jul 2020 15:10 WIB

Pertama Kali, Presiden Jokowi Qurban di Kepulauan Seribu

Bupati ucapkan terima kasih ke presiden dan Gubernur Anies yang berkurban.

Rep: Muhamad Ubaidillah/ Red: Erik Purnama Putra
Sapi milik Presiden Jokowi dibawa ke Kepulauan Seribu, Rabu (29/7).
Foto: Muhamad Ubaidillah
Sapi milik Presiden Jokowi dibawa ke Kepulauan Seribu, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertama kalinya seekor sapi qurban dari Presiden Joko Widodo diberikan kepada penduduk Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (29/7). Selain sapi dari Presiden Jokowi, dua ekor sapi qurban dari Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan juga diberikan, sehingga total hewan qurban yang diberikan berjumlah 12 ekor sapi dan 32 kambing. Jumlah tersebut juga ditambah yang berasal dari masyarakat.

Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad mengucapkan, terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Gubernur Anies atas pemberian hewan qurban tersebut. Menurut dia, kurban ini merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat Kepulauan Seribu karena mendapatkan perhatian dari RI 1 dan gubernur DKI.

"Ini kebanggaan, karena warga Kepulauan Seribu mendapat perhatian dari Bapak Presiden," kata Husein, Rabu (29/7).

Selanjutnya, Husein menjelaskan, nantinya semua hewan qurban tersebut akan dibagikan ke 11 pulau berpenghuni di Kepulauan Seribu. Untuk sapi dari Presiden Jokowi, menurut Husein, nantinya dibagikan di Pulau Tidung. Hal itu dikarenakan Pulau Tidung adalah wilayah yang paling besar dan berpenduduk paling banyak.

"Saya jujur saja, jarang melihat sapi sebesar ini, sapi ini akan disampaikan di Pulau Tidung. Pulau Tidung adalah yang paling besar, penduduknya juga cukup banyak. Sehingga nanti tentu pemilihan Pulau Tidung ini sangat tepat," ujar Husein.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI, Darjamuni mengatakan, berat sapi dari Presiden hampir mencapai satu ton, yakni 946 kg. Jenis sapinya, lanjut Darjamuni, adalah jenis simental. Sementara itu, sapi dari gubernur berjenis peranakan Mongolia dengan berat 300 kilogram (kg) hingga 400 kg.

Hewan-hewan qurban yang akan diseberangkan sudah melalui pemeriksaan dari tim dokter hewan. Bahkan nantinya, setelah pemotongan juga akan diperiksa oleh petugas, apakah dagingnya layak dikonsumsi atau tidak.

"Semuanya sehat, alhamdulillah, secara ante mortem ya. Nanti post mortem-nya kita periksa lagi saat sudah dipotong. Intinya kita tuh memeriksa dalemannya nanti apakah ini layak dikonsumsi atau tidak," kata Darjamuni.

Nantinya daging qurban akan didistribusikan ke warga. Karena masih pandemi, tidak boleh ada kerumunan maka panitia akan mengantarkan daging qurban langsung ke rumah-rumah warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement