Rabu 29 Jul 2020 12:02 WIB

Mengunjungi Taman Ala Betawi di Kolong Tol JORR

Menu unggulan Bale Joglo, soto Betawi, selendang mayang, asinan, dan bir pletok.

Penanggung jawab Bale Joglo, Susilawati (50 tahun) bersama  Indrayana (46) alias Mpok Titin.
Foto: Akhmad Nursyeha
Penanggung jawab Bale Joglo, Susilawati (50 tahun) bersama Indrayana (46) alias Mpok Titin.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Akhmad Nursyeha

Taman Bale Joglo yang berada di bawah kolong Tol JORR, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, yang memberikan kesan suasana Betawi yang begitu terasa bagi mereka yang datang.

Susilawati (50 tahun), penanggung jawab Bale Joglo, menuturkan, taman yang digagas oleh lurah ini tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan industri kecil menengah (IKM) yang dirintis warga sekitar. Dengan harapkan, warga Joglo bisa berpartisipasi dalam program usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K).

"Lurah menawarkan IKM untuk dikelola oleh PKK, jadi tujuannya untuk menggalakkan UP2K agar bisa menyediakan tempat atau wadah bagi UKM para warga yang selama ini sulit untuk menjual produknya," ujar Susi saat ditemui Republika, Ahad (26/7).

Bale Joglo yang resmi dibuka pada awal Desember 2019, ini memiliki mushola bagi pengunjung yang ingin beribadah. Di sebelahnya ada warung bercorak adat betawi yang menawarkan menu-menu ciri khas adat Betawi.

Kolong tol yang disulap menjadi taman itu memiliki luas kurang lebih 30 meter dari masing-masing bidang sisi kolong tol dengan tembok dan tiang beton kolong tol yang dilukis berwarna-warni.

Menu unggulan dari Bale Joglo, di antaranya soto Betawi, selendang mayang, asinan, dan bir pletok. Tidak hanya itu, pengunjung juga dimanjakan dengan alat musik karaoke agar bisa bernyanyi dan bersantai di taman kolong tol tersebut. "Warung ini isinya kuliner khas betawi, produk dari ibu-ibu PKK yang kita tampung di sini, di sini juga ada tempat kareoke, jadi pengunjung bisa nyanyi," kata Susi.

Menurut Susi, untuk saat ini jumlah pengunjung pada hari biasa hanya sedikit alias terhitung jari. Tetapi pada hari libur pengunjung membludak, dan bahkan bisa melibihi kapasitas dari taman tersebut. "Kalau weekend luar biasa ramainya, bahkan bisa ada yang nunggu di luar," kata Susi.

Salah satu pengunjung yang datang ke Bale Joglo, Indrayana (46), artis yang berperan sebagai Mpok Titin di serial sinetron Tukang Ojek Pengkolan (TOP) ini sengaja datang dari rumahnya yang berada di bilangan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Indrayana yang akrab dikenal sebagai ibu dari Udin ini, mengatakan, tujuannya datang ke Bale Joglo adalah untuk bersilaturahim dengan pemilik warung. "Niat awal Nyak ke sini emang mau silaturahim sama mpok Susi, karena kita udah lama kenal di Asosiasi Pengusaha Bir Pletok," kata Indrayana.

Dia mengaku kagum kepada taman ini, lantaran suasana Betawi yang sangat kental dan begitu terasa. Warung yang menawarkan kuliner ciri khas budaya Betawi ini menjual ragam jajanan khas dengan harga yang sesuai dengan kantong masyarakat menengah ke bawah.

"Nyak suka nih yang kaya gini, musik Bang Benyamin kite denger, ini warung juga ala-ala betawi, ditambah makanannye sama bir pletok minumannye, Betawi banget deh,“ ujar Indrayana dengan logat Betawi yang kental.

Susi menambahkan, diadakannya warung tersebut selain untuk memperkenalkan kuliner khas Betawi juga untuk memfasilitasi taman dengan tujuan bisa membangun perekonomian warga di Kelurahan Joglo. Setidaknya, sambung dia, dengan hadirnya Taman Bale Joglo ini bisa membantu warga.

"Ditambah kan sekarang lagi pandemi, dan banyak suami di sini yang terkena dampaknya, mulai dari dirumahkan sampai bahkan ada yang di PHK," ujar Susi.

Taman Bale Joglo yang memiliki interior dan desain ala Betawi ini buka setiap hari pada pukul 10.00 WIB. Untuk saat ini, jumlah maksimal pengunjung Bale Joglo hanya diperbolehkan 40 persen dari jumlah pengunjung pada kondisi normal, mengikuti Surat Edaran Menteri Perdagangan Nomor 12 Tahun 2020.

"Karena sekarang new normal jadi saya mengikuti peraturan pemerintah, kapasitas pengenjung di sini bisa sampai 40 orang, tapi kebijakan 40 persen dari kondisi normal, jadi kita cuma nerima 15 orang supaya aman," kata Susi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement