REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi mengunjungi sentra kerajinan "Geries Bonggol Art" di Jalan Jembatan Pahlawan 12, Pangkalpinang, Selasa (28/7).
Di tempat itu, Ketua Dekranasda Melati Erzaldi melihat hasil produksi aneka furnitur yang terbuat dari limbah akar (bonggol) pohon akasia, cempedak, dan pelawan. Mulai dari meja, kursi, dan aneka hiasan ruangan ada di tempat ini. Bahkan Ibu Melati memesan secara pribadi beberapa hasil produksinya.
Di sela-sela kunjungan ke geries bonggol art, Ketua Dekranasda Melati Erzaldi, seperti dikutip laman resmi pemprov Babel mengharapkan dalam pemasarannya geries bonggol mampu melihat permintaan pasar, walaupun dalam produksinya galeri ini lebih kepada galeri seni.
Dekranasda Babel dalam hal ini akan memfasilitasi khususnya dalam pemasaran produk baik melalui pameran maupun display di ruang-ruang publik. Namun demikian, untuk kualitas produk hasil dari geries bonggol art harus terlebih dahulu melalui proses kurasi.
Bangka Belitung, menurut Ibu Melati memiliki berbagai potensi yang besar namun belum semua tergali. Produksi geries bonggol art menambah ragam kriya, yang akan menjadi ikon Bangka Belitung ke depannya.
Terlebih Bangka Belitung yang sudah mulai membuka pariwisatanya. Menurutnya peluang ini mampu dijawab oleh geries bonggol art dan para perajin lainnya.
Sementara itu Geri Bonggol, pemilik dari geries bonggol art mengatakan usahanya diawali saat dirinya bersama rekan-rekan lain di komunitas bonggol dan akar (Bongkar) melihat limbah akar dan pohon yang melimpah di Bangka Belitung yang sebagian besar hanya digunakan oleh masyarakat sebagai kayu bakar.
Hasil produksi geries bonggol art saat ini masih terbatas di Bangka Belitung. Pihaknya berharap dengan kehadiran Ketua Dekranasda Melati Erzaldi dan tim, dapat membantu khususnya dalam pemasaran sehingga hasil produksinya bersama teman-teman di komunitas bongkar dapat keluar daerah bahkan ke mancanegara.