REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus melakukan tes usap massal. Hal itu dilakukan setelah 16 warga di satu desa terpapar virus corona baru atau Covid-19.
"Kita targetkan 500 sampai 1.000 warga yang ada di sekitar Desa Trusmi Kulon lakukan tes usap," kata Kepala Puskesmas Plered, Kabupaten Cirebon Dewi Waskito Ningtiyas di Cirebon, Selasa.
Dewi mengatakan kondisi perumahan di Desa Trusmi Kulon, sangat padat. Virus dimungkinkan dapat menyebar dengan cepat. "Permukiman di sini sangat padat sehingga dikhawatirkan bisa menyebar cepat, untuk itu kita lakukan tes usap massal," ujarnya.
Ditemukannya, 16 kasus positif Covid-19 berawal dari adanya seorang warga yang terkonfirmasi terlebih dahulu. Kemudian dilakukan tes usap kepada kontak eratnya yang berjumlah 22 orang dan dari jumlah tersebut ditemukan 16 positif Covid-19.
Tes usap tidak hanya sekali itu saja. wWrga sekitar saat ini terus melapor bahwa pernah bertemu dengan salah satu pasien yang dinyatakan positif. "Kemarin kami juga melakukan tes usap kepada 120 warga sekitar, tapi hasilnya negatif," katanya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon Sartono mengatakan, hasil tes usap kontak erat pasien kluster Plered itu sudah keluar. "Alhamdulillah, dari 120-an orang yang di tes hasilnya negatif semua," katanya.
Ia mengatakan jumlah kontak erat 16 pasien kluster Plered mencapai 128 orang. Menurut dia, sebanyak 120 orang mengikuti tes usap massal di Balai Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered.
Sementara delapan orang lainnya baru menjalani tes usap di Labkesda Kabupaten Cirebon pada Senin (27/7). "Hasil yang delapan orang itu belum keluar, kami masih menunggu," tuturnya.