REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyiapkan 600 masjid untuk menggelar sholat Idul Adha. Masyarakat pun diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama melaksanakan sholat.
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany telah memperbolehkan masyarakat untuk menggelar sholat Idul Adha secara berjamaah di Masjid. Keputusan tersebut setelah lakukan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Senin (27/7).
"Dari hasil rapat Forkompinda, ada beberapa catatan bahwa hampir 600 Masjid dan mereka akan melaksanakan Sholat Idul Adha secara berjamaah di Masjid," ujar Airin saat ditemui di Balai Kota Tangsel, Ciputat.
Menurutnya tak hanya masjid saja yang diperbolehkan, tetapi mushala dapat digunakan untuk pelaksanaan sholat Idul Adha. Hal itu dilakukan khawatir jumlah jamaah di masjid melebihi kapasitas karena protokol kesehatan yakni berjaga jarak.
"Mushala juga di perbolehkan untuk menyelenggarakan sholat Idul Adha, karena kapasitas dari masjid yang tak tercukupi, khawatir malah berdesakan. Tetapi banyak saran dan masukan dari Forkompinda dan ini akan ditindaklanjuti," kata Airin
Dirinya pun mengimbau, agar masyarakat Kota Tangsel tak melakukan takbir keliling di malam menjelang hari Idul Adha. "Tadi telah diputuskan bahwa untuk takbir keliling yang biasa dilakukan menjelang hari raya Idul Adha tidak diperbolehkan,” ucapnya.
Airin pun meminta kepada Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel untuk mensosialisasi kepada masyarakat luas. Sehingga potensi kumpulnya masa yang khawatir membawa virus Covid-19 dapat terhindar.
“Kemenag dan MUI sudah diminta agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya warga Tangerang Selatan, agar tak melakukan takbir keliling apalagi melakukan aktivitas yang sifatnya sia-sia di malam menjalang hari raya Idul Adha,” katanya.